-->

Mahfudz Siddiq: Stop Pola Hibah Alutsista Bekas

16 April, 2015, 19.40 WIB Last Updated 2015-04-16T12:41:34Z
JAKARTA - Kalangan Komisi I DPR prihatin atas musibah terbakarnya pesawat tempur F-16.  Pesawat tempur yang merupakan hibah dari Amerika Serikat itu terbakar di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, tadi pagi.

Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq menilai musibah tersebut diharapkan memberikan semangat baru kepada TNI agar pola hibah pengadaan alat utama sistem senjata alias alutsista diubah, tidak lagi menerima alutsista bekas.

"Kita merasa prihatin atas musibah itu dan kita meminta agar pemerintah tidak lagi menggunakan pola hibah peralatan alutsista bekas,” ujar Mahfud dalam pesan singkat kepada wartawan, Kamis (16/4).

Peristiwa ini menurutnya harus jadi momentum bagi pemerintah dan DPR untuk lebih menunjukkan kebijakan anggaran yang mendukung modernisasi alutsusta TNI dengan pengadaan persenjataan baru.

"Faktor resiko termasuk kehilangan sumber daya prajutrit harus jadi pertimbangan utama selain efek gentar alutsistanya," tegasnya.

Sejalan dengan Mahfudz, Wakil Ketua DPR Korpolkam, Fadli Zon mengatakan TNI harus memeriksa apakah kecelakaan tersebut disebabkan oleh manusia atau kesalahan teknis. Jika memang masalahnya karena faktor teknis, dia pun mengharapkan agar  kedepan TNI mendapatkan alokasi dana untuk membeli alutsista yang memadai.

Fadli pun menegaskan saat ini tidak boleh lagi ada alasan bahwa jatuhnya pesawat karena kurangnya anggaran TNI. "Kalau anggaran kurang bisa diajukan. Selama dana ada, maka pengadaan alutsista harus diprioritaskan karena bagaimanapun masalah pertahanan dan keamana menjadi prioritas," tandasnya. [rmol]
Komentar

Tampilkan

Terkini