LHOKSEUMAWE - Masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi
Mahasiswa dan Masyarakat Pase Untuk Negeri (AMPUN) menggelar aksi demonstrasi
di Kota Lhokseumawe, Kamis (09/4/2015), menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi)
mundur dari jabatannya.
Aksi
yang juga diikuti oleh HMI Cabang Lhokseumawe, SMUR Lhokseumawe, BEM
Universitas Malikussaleh, KBM Politeknik, BEM Stain Malikussaleh dan sejumlah
masyarakat nelayan di Lhokseumawe itu menuntut Jokowi untuk meninjau dan
menetapkan kembali harga BBM.
“Karena dengan menaikkan BBM tidak menjungjung tinggi UUD
1945 khususnya pasal 33 ayat 2 dan 3. Kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan
harga kebutuhan pokok dan di saat yang sama menurunkan daya beli masyarakat
kecil yang selama ini masih terjepit dalam lingkaran kemiskinan,”
ucap Koordinator Aksi, Syahputra.
Tak
hanya itu, para pendemo juga menuntut Jokowi untuk meninjau serta menetapkan
kembali peraturan presiden no 191 tahun 2014 tentang BPH migas yang melarang
kapal di atas 30 GT memakai subsidi BBM dan di anjurkan memakai BBM industri
yang harganya tidak sesuai dengan pemasukan para nelayan di Aceh yang memakai
sestem bagi hasil.
“Banyak poin tuntutan
yang kita sampaikan pada demo ini, salah satunya menuntut Jokowi segera merubah
RUU Perlindungan dan pemberdayaan nelayan menjadi UU perlindungan dan
pemberdayaan nelayan agar kehidupan para nelayan lebih terkomodir terlindungi,”
tambahnya.
Sementara
amatan lintasatjeh.com, para pendemo juga melakukan konvoi dari tugu Rencong
Lhokseumawe menuju DPRK Lhokseumawe dan DPRK Aceh Utara. Aparat kepolisian juga
turut melakukan pengamanan secara ketat. [Chaisya
Malda]