-->

Mahasiswa Desak Bupati Aceh Singkil Mundur

10 April, 2015, 20.56 WIB Last Updated 2015-04-10T14:23:50Z
ACEH SINGKIL - Menjelang hari ulang tahun kabupaten Aceh Singkil ke-16, kabupaten Aceh Singkil juga belum dapat membebaskan diri dari status ketertinggalan. Ironisnya, sudah hampir  3 tahun Aceh Singkil  di bawah kepemimpinan H. Syafriadi Manik yang akrap disapa Oyon tapi belum terlihat perubahan di Aceh Singkil.

Bahkan yang sangat menyedihkan yang terjadi justru kemunduran, hal ini tercermin dari kebijaka-kebijakan Bupati Aceh Singkil yang tidak berpihak kepada rakyat.

Kebijakan Oyon salama 3 Tahun menjabat sebagai Bupati Aceh Singkil, jelas jauh melenceng dari visi misi yang terpajang di dinding kantornya. Sebagai contoh misi tersebut yakni : “mewujudkan perluasan lapangan kerja dalam upaya mengurangi pengangguran dan kemiskinan”, namun semua itu tak lebih dari pada tulisan belaka.

Berdasarkan Kepmen PDT No. 001/ M-PDT/ I/ 2005 dijelaskan bahwa ada enam indikator utama sebuah kabupaten dikategorikan sebagai daerah tertinggal yakni ekonomi masyarakat, sumber daya manusia, infrastruktur publik, kapasitas daerah, karakteristik daerah dan aksesibilitas. Dilihat dari enam indikator tersebut maka kabupaten Aceh Singkil dikategorikan sebagai salah satu dari 12  daerah tertinggal yang ada di provinsi Aceh.

Melihat kondisi Aceh Singkil yang kian memprihatinkan, maka kami dari Pergerakan Aktivis Mahasiswa Assingkily menyatakan sikap : 

1.Mendesak Bupati Aceh singkil segera memanggil pihak perusahaan untuk merealisasikan kebun Plasma dan Corporate Social Responstability(CSR) secara efektif dan transparan. Hal ini harus direalisasikan guna meningkatkan taraf ekonomi dan

2.Mendesak Bupati Aceh Singkil merealisasikan visi dan misinya dalam membuka lapangan pekerjaan agar angka kemiskinan dan jumlah pengangguran berkurang secara signifikan. Jangan sampai perusahaan-perusahaan yang berada di Aceh Singkil hanya menguras hasil alam Aceh Singkil tanpa memperhatikan nasib rakyatnya. Selama ini di Aceh Singkil terkesan seperti pepatah :”Buya lam krueng teudong-dong, buya tamong meureuseki.

3.Menentang keras akan kegiatan-kegiatan peringatan HUT kabupaten Singkil yang tidak bermanfaat dan hanya menghambur-hamburkan uang rakyat tanpa adanya output yang jelas untuk masa depan Aceh Singkil.

4.Menilai gaya kepemimpinan H.Safriadi Manik yang berlatar belakang pengusaha, selama ini menjalankan roda pemerintahannya seperti sebuah perusahaan. Ini tentunya sangat bertolak belakang dengan kepemimpinan ideal yang dirindukan masyarakat.

Jika dalam waktu 3 bulan bupati tidak merealisasikan tuntutan kami maka kami mendesak bupati aceh singkil mundur dari jabatan.
               
Demikian pernyataan sikap ini kami sampaikan, Jum'at (10/4/2015) apabila dalam waktu satu bulan Bupati Aceh Singkil tidak merealisasikan tuntutan di atas maka kami mendesak Bupati Aceh Singkil mundur dari jabatannya. [rls]
Komentar

Tampilkan

Terkini