ACEH SINGKIL - Menjelang hari ulang tahun kabupaten Aceh Singkil
ke-16, kabupaten Aceh Singkil juga belum dapat membebaskan diri dari status
ketertinggalan. Ironisnya, sudah hampir
3 tahun Aceh Singkil di bawah
kepemimpinan H. Syafriadi Manik yang akrap disapa Oyon tapi belum terlihat
perubahan di Aceh Singkil.
Bahkan yang sangat menyedihkan
yang terjadi justru kemunduran, hal ini tercermin dari kebijaka-kebijakan
Bupati Aceh Singkil yang tidak berpihak kepada rakyat.
Kebijakan Oyon salama 3 Tahun
menjabat sebagai Bupati Aceh Singkil, jelas jauh melenceng dari visi misi yang
terpajang di dinding kantornya. Sebagai contoh misi tersebut yakni :
“mewujudkan perluasan lapangan kerja dalam upaya mengurangi pengangguran dan kemiskinan”,
namun semua itu tak lebih dari pada tulisan belaka.
Berdasarkan Kepmen PDT No. 001/
M-PDT/ I/ 2005 dijelaskan bahwa ada enam indikator utama sebuah kabupaten
dikategorikan sebagai daerah tertinggal yakni ekonomi masyarakat, sumber daya
manusia, infrastruktur publik, kapasitas daerah, karakteristik daerah dan
aksesibilitas. Dilihat dari enam indikator tersebut maka kabupaten Aceh Singkil
dikategorikan sebagai salah satu dari 12
daerah tertinggal yang ada di provinsi Aceh.
Melihat kondisi Aceh Singkil yang
kian memprihatinkan, maka kami dari Pergerakan Aktivis Mahasiswa Assingkily
menyatakan sikap :
1.Mendesak Bupati Aceh singkil segera memanggil pihak
perusahaan untuk merealisasikan kebun Plasma dan Corporate Social
Responstability(CSR) secara efektif dan transparan. Hal ini harus
direalisasikan guna meningkatkan taraf ekonomi dan
2.Mendesak Bupati Aceh Singkil merealisasikan visi dan
misinya dalam membuka lapangan pekerjaan agar angka kemiskinan dan jumlah
pengangguran berkurang secara signifikan. Jangan sampai perusahaan-perusahaan
yang berada di Aceh Singkil hanya menguras hasil alam Aceh Singkil tanpa
memperhatikan nasib rakyatnya. Selama ini di Aceh Singkil terkesan seperti
pepatah :”Buya lam krueng teudong-dong, buya tamong meureuseki.
3.Menentang keras akan kegiatan-kegiatan peringatan HUT
kabupaten Singkil yang tidak bermanfaat dan hanya menghambur-hamburkan uang
rakyat tanpa adanya output yang jelas untuk masa depan Aceh Singkil.
4.Menilai gaya kepemimpinan H.Safriadi Manik yang berlatar
belakang pengusaha, selama ini menjalankan roda pemerintahannya seperti sebuah
perusahaan. Ini tentunya sangat bertolak belakang dengan kepemimpinan ideal
yang dirindukan masyarakat.
Jika dalam waktu 3 bulan bupati
tidak merealisasikan tuntutan kami maka kami mendesak bupati aceh singkil
mundur dari jabatan.
Demikian pernyataan sikap ini
kami sampaikan, Jum'at (10/4/2015) apabila dalam waktu satu bulan Bupati Aceh Singkil tidak
merealisasikan tuntutan di atas maka kami mendesak Bupati Aceh Singkil mundur
dari jabatannya. [rls]