Satu lagi kisah polisi teladan di perbatasan.
Brigadir Polisi Yose Daquinha rela meninggalkan kampung halamannya di Timor
Timur (kini Timor Leste) untuk tetap bergabung dengan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Yose
sebelumnya merupakan bagian dari Kamra (Keamanan Rakyat), di bawah kendali
Polres Aulieuo.
Berkat
dedikasi dan loyalitasnya dalam membantu tugas-tugas polisi, Yose diangkat oleh
Kapolda Timor Timur, Timbul Silaen. Sejak itu, dia menjadi bagian dari Korps Bhayangkara
dengan pangkat Bhayangkara Dua (Bharada).
Setelah
resmi berseragam Polri, Yose ditempatkan di Polres Aileuo, Timor Timur yang
merupakan tanah kelahirannya. Usai referendum yang digelar pada September 1999,
Yose rela meninggalkan Aileuo dan meninggalkan saudara-saudaranya, dia memilih
setia pada NKRI dan tetap menjadi bagian dari Polri.
Bahkan,
Brigpol Yose sangat bangga ditugaskan sebagai polisi penjaga perbatasan. Dia
kerap menolak dipindahtugaskan ke tempat lain.
Selain
menjalani tugas pokok sebagai penjaga perbatasan, dia bekerja sama dengan
masyarakat memberi penyuluhan pertanian, berkebun menanam jagung dan ubi di
kebun tadah hujan yang tandus serta mengelola sawah di samping Pospol.[Merdeka]