Kartunis
Charlie Hebdo, Renald Luzier mengaku kapok menggambar sosok Nabi Muhammad yang
kerap menimbulkan reaksi keras dari muslim sejagad. Karyanya ini juga memicu
aksi brutal di kantor majalah Prancis tersebut.
"Saya
tidak akan menggambar karakter Muhammad lagi. Saya sudah tidak tertarik dengan
Muhammad," kata Luzier seperti dikutip dari CNNMoney, Kamis (30/4).
Gambar
Luzier menghiasi sampul edisi pertama Charlie Hebdo setelah penembakan yang
terjadi di bulan Januari dan menewaskan 12 orang di kantor pusat majalah satir
tersebut di Paris.
Majalah
tersebut kerap menggambar dan mengecam Nabi Muhammad yang merupakan hal tabu
bagi Muslim sedunia. Gambar parodi tersebut disinyalir telah memicu aksi
penembakan di kantor Charlie Hebdo.
Sebagai
langkah balasan, Charlie Hebdo kembali menggambarkan sosok Muhammad sehari
setelah aksi penembakan. Dalam gambar yang menjadi sisi muka majalah, kartun
sosok Muhammad tampak memegang tulisan "Je suis Charlie" (saya
Charlie) dengan berita utama "All is Forgiven" (semua telah
dimaafkan).
Menurut
Luzier, saat itu dia merasa lega setelah menggambar kartun tersebut. Namun
sekarang dia merasa bosan.
"Saya
lelah dengan sosok itu (Muhammad), seperti saya lelah menggambar Sarkozy. Saya
tidak akan menghabiskan hidup saya menggambar mereka," ujar Luzier.
Juru
bicara Charlie Hebdo, Anne Hommel mengatakan, keputusan Luzier untuk tidak lagi
menggambar sosok Muhammad merupakan keputusan pribadi. Dia menolak untuk
berkomentar lebih jauh terkait keputusan Luzier tersebut.[Merdeka]