JAKARTA - Rangkaian peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA)
ke-60 tahun berlanjut dengan pertemuan kalangan dunia usaha dan pemerintah
dalam agenda Asian African Bussiness Summit. Ada ratusan pengusaha akan hadir
dari berbagai negara.
Agenda
ini akan dimulai pukul 09.00 WIB dan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan beberapa menteri dan diskusi oleh
pengusaha-pengusaha.
Suryo
Bambang Sulisto, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia,
menuturkan kedua benua sejauh ini telah tumbuh sangat baik. Meski sebenarnya
peluang yang tersedia masih sangat besar.
"Diharapkan
2020 itu bisa mencapai US$ 1 triliun lebih, potensi ekonominya memang luar
biasa besar. Kalau digabung penduduknya saja itu 2/3 penduduk dunia,"
ungkap Suryo di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (21/4/2015).
Banyak
produk yang bisa diperdagangkan antar negara-negara tersebut. Misalnya, produk
perkebunan kelapa sawit dan karet, pertambangan batu bara, dan hasil industri
seperti elektronik, otomotif, dan tekstil.
"Produk-produk
yang menjanjikan untuk diperdagangkan di pasar yang besar," sebutnya.
Hal
tersebut bisa dimulai dari pertemuan pada hari ini. Ada 400 pengusaha dari luar
negeri dan 200 pengusaha dalam negeri akan berkumpul. Pertemuan ini akan
menekankan pada upaya negara membuka pasar dari pengusaha negara lain.
"Jadi
bagaimana kita meningkatkan awareness dan pengetahuan kita terhadap pasar-pasar
lain. Itu intinya yang kita harapkan," tutur Suryo. [Detik]