DELI SERDANG - Presiden Joko Widodo membagikan 5.641 Kartu Indonesia
Sehat (KIS) untuk buruh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III dan keluarga di Desa
Sei Karang, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Dalam
waktu dekat 82 juta KIS akan dibagikan, dengan wilayah Sumut menjadi yang
pertama.
Pembagian
dilakukan di kebun karet milik PTPN III tanpa menggunakan tenda. Dalam
kesempatan itu Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Widodo, Gubernur Sumut
Gatot Pujo Nugroho, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan
Maharani, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek dan Meneg BUMN Rini MS
Soewandi.
"Sebanyak
82 juta akan dibagikan KIS dimulai di sini. Ada 21 juta Indonesia Pintar untuk
anak-anak sekolah. Jadi jangan ada ngomong, presiden ngomong doang. Sekarang
sudah selesai semua, KIS dan KIP. Yang gak dapat, daftar. Tapi aturannya
ada," kata Jokowi.
Berbicara
di hadapan para buruh kebun PTPN III, Jokowi mengatakan, bangsa yang kuat,
bangsa yang maju, bangsa yang rakyatnya itu sehat. Bila mengabaikan kesehatan,
maka bangsa menurut Jokowi sulit mencapai kemajuan.
"Setelah
sehat, baru sekolah dan SDM kita pintar dan lebih baik. Karena seluruh rakyat
harus tahu, kompetisi saat ini bukan antara kita dengan kita, kota dengan kota,
tapi persaingan antara negara satu dengan yang lain. Karena pada 2016 sudah
dibuka Masyarakat Ekonomi Asean. Hati-hati, kalau kita nggak sehat, kita bisa
kalah bersaing," ujarnya.
Jokowi
menyatakan, dia tidak menginginkan kalau nantinya rakyat Indonesia kalah
bersaing dengan negara yang lain akibat kurangnya perhatian kesehatan.
"Saya
sudah ke kampung-kampung, ke desa-desa, kampung nelayan dan selalu ditanya
masyarakat soal Kartu Indonesia Sehat mana Pak? Mana Kartu Indonesia
Pintar?" ceritanya.
Jokowi
menjelaskan, pada pertengahan Januari 2015, anggaran baru diketok dan
dilanjutkan dengan proses lelang. Untuk proses itu dibutuhkan waktu dua sampai
tiga bulan. Karena itulah KIS dan KIP baru bisa dibagikan sekarang. [Detik]