-->

Jhoni: KIH Seperti Oposisi, KMP Malah Mendukung Jokowi

11 April, 2015, 11.55 WIB Last Updated 2015-04-11T04:56:01Z
JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPR Jhonny G Plate menilai wajar teguran Ketua Umum PDIP Megawati dalam pidato di Kongres IV PDIP. Sebab menurutnya, teguran itu untuk menyukseskan pemerintahan Jokowi-JK.

"Mereka berhasil memilih dan menemukan Jokowi-JK. Nah sebagai konsekuensi, mereka punya kewajiban presiden dan wapres yang mereka dukung sukses menjalankan pemerintahan. Dalam konteks itu, 6 bulan pertama pemerintah Jokowi ada banyak hal yang harus dikoreksi agar tidak menyimpang terlalu jauh," ujar Jhonny.

Hal ini diungkapkan dalam diskusi Sindotrijaya FM bertajuk' Penumpang Gelap di Tukungan' di Warung Daun, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (11/4/2015). Dia menyebut pidato Megawati itu tidak mungkin terucap begitu saja tanpa sebab.

"Kalau dari selentingan Bu Mega di Bali itu peringatan, parpol pendukung itu punya pengaruh kuat agar presiden berhasil. Tidak mungkin pernyataan muncul tiba-tiba. Pasti ada sebab karena ada kecenderungan arah kebijakan Presiden mau dibelokkan ke arah tertentu," sambungnya.

"Di mana-mana tulang punggung itu ada di partai. Tapi kalau ada kebijakan Pak Jokowi yang mengarah dari amanat partai itu dibahas di DPR. Tapi DPR adem-adem saja. Artinya, kan setuju," kata pria yang merupakan anggota Komisi XI tersebut.

Dia berpandangan yang terjadi selama ini cukup aneh, yaitu parpol pendukung Presiden Jokowi-Wapres JK (KIH) malah memposisikan diri seperti oposisi. Sementara, partai yang berada di luar pemerintahan (KMP) malah mendukung penuh Jokowi-JK 5 tahun.

"Ketika proses politik sudah dilalui harusnya disepakati semuanya. Tidak ada ribut-ribut lagi. Uniknya kita seluruh dunia belum ada yang kayak gini, parpol pendukung presiden kayak jadi oposisi tapi parpol yang mulanya tidak mendukung jadi pendukung," pungkasnya. [Detik]
Komentar

Tampilkan

Terkini