WNI dievakuasi dari Yaman. (Ist) |
BANDA ACEH - Mengingat kondisi dan keadaan
negara Yaman yang semakin tidak menentu disebabkan meningkatnya eskalasi
pertempuran antara para pihak yang bertikai, Keluarga Besar Ikatan Alumni Timur
Tengah (IKAT) Aceh, membuka pos komando (posko) informasi Yaman di Banda Aceh.
Demikian
disampaikan Ketua IKAT Aceh, H. Muhammad Fadhil Rahmi, Lc, melalui pesan
elektroniknya kepada wartawan, Rabu (15/4).
Fadhil
mengatakan, Posko Yaman ini dibuka untuk memudahkan akses dan keseragaman
informasi bagi masyarakat, alumni dan lainnya. Negara Yaman adalah salah satu
Negara Arab yang berada di kawasan Teluk Arab. Yaman berbatasan langsung dengan
Arab Saudi dan Oman. Yaman mempunyai 16 provinsi/Kota. Diantara provinsi/kota
tersebut, ada beberapa yang menjadi tempat masyarakat Indonesia umumnya, Aceh
khususnya berdomisili. Kota-kota tersebut adalah Sana’a, Ibukota Yaman (1 orang),
Tarim (5-10 orang), Aden, Hudaidah (10 orang) dan Zabed (2 orang)
Menurut
informasi yang ada, warga Aceh seluruhnya yang berada di Yaman berkisar antara
30 sampai dengan 50 orang. Tidak ada angka resmi, karena berada di kota yang
berbeda-beda dan tidak saling kontak serta koordinasi yang minim.
Sedangkan
berdasarkan informasi dari Tgk. Safwan, Mantan Sekretaris PPI (Persatuan
Pelajar Indonesia) Kota Hudaidah, Yaman yang disampaikan kepada IKAT, beliau
beserta 9 orang lainnya warga Aceh yang menetap di Hudaidah telah dievakuasi
dan sekarang berada di Aceh. Hanya tinggal satu orang lagi warga aceh di Kota
Hudaidah, yaitu Tgk. Dhiya ul Hady Albairuney, yang juga sebagai Ketua PPI Kota
Hudaidah.
“Mayoritas
yang di Hudaidah adalah Mahasiswa di Universitas Darul Ulum As-Syar’iyyah,
Hudaidah,” sebutnya.
Selanjutnya,
menurut informasi dari Tgk. Dhiya ul Hady Albairuney, Kota Tarim adalah kota
yang relatif aman karena jauh dari pusat pertempuran di Aden dan Sana’a.
Namunpun begitu, penduduk manapun sudah untuk keluar menuju Tarim karena jalur
yang dilalui dalam status peperangan.
Menurut
Dhiya, dia tidak mengetahui persis kondisi masyarakat Aceh yang di Aden,
sedangkan yang di Tarim, info terakhir 4 warga Aceh sudah dievakuasi via Negara
Oman. Kota Aden termasuk yang terparah, terakhir terkepung selama 5 malam. Di
Aden terkumpul beberapa kekuatan, ada ISIS, Al-Qaeda, Syiah, dan Loyalis
Pemerintah.
Info
terakhir yang dikumpulkan IKAT, secara umum seluruh warga Aceh di Yaman dalam
kondisi dan posisi aman. Tadi malam satu orang warga Aceh yang berada di Kota
Zabed sudah bergabung dengan Dhiya di Hudaidah. Tgk. Dhiya rencana ikut
evakuasi tanggal 14 April 2015, namun karena kondisi, maka diundur sampai
tanggal yang belum ditentukan.
“Kami
sedang berusaha meminta izin kepada Tgk. Dhiya untuk mengizinkan nomor beliau
kami publikasikan, demi memudahkan teman-teman media berkomunikasi langsung,
apabila di perlukan. Sedangkan Tgk. Safwan sekarang berada di Banda Aceh,”
pungkas Fadhil, seraya menyampaikan apabila membutuhkan informasi Yaman diminta
untuk menghubungi nomor ponsel 0852
10 111 000. [pin]