Ist |
LHOKSUKON - Khadijah (46), warga Kecamatan Matangkuli, Kabupaten
Aceh Utara sempat sekarat dan terlantar di Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM)
Buket Rata, Lhokseumawe.
Pasalnya,
rumah sakit milik daerah kabupaten Aceh Utara itu tidak tersedia obat-obatan
khusus pasien yang dipatok binatang berbisa seperti ular.
"Saya
heran, kenapa rumah sakit plat merah ini tidak melakukan pengadaan obat untuk
bisa semisal sabu. Kalau saja dinas kesehatan tidak memiliki sabu, bagaimana
nasib warga yang dipatok ular," keluh keluarga korban, Azhar, kepada
lintasatjeh.com, Kamis (16/4).
Diketahui,
Khadijah dipatok ular saat sedang membersihkan halaman rumahnya sendiri pada Kamis
(16/4) sekitar pukul 06:25 WIB. Korban sempat dilarikan ke puskesmas Lhoksukon,
namun karena tidak tersedia obat ular berbisa, korban pun dilarikan ke RSUCM.
Di tempat itu pun juga demikian.
Keluarga
korban pun berkeliling apotik di seluruh Kota Lhokseumawe untuk mencari obat
bisa ular, tapi tidak ada satupun apotik yang menjualnya.
"Kami
mendapat info, kalau Dinas Kesehatan Aceh Utara ada melakukan pengadaan sabu,
maka kami pun mengambil serum tersebut pada dinas," ucap Azhar. [pin/mar]