JEMBER - Demonstrasi ratusan mahasiswa yang mengkritisi
pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di halaman
DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (8/4), berakhir ricuh.
Unjuk
rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Bermasyarakat
menuntut nasionalisasi aset dan kemandirian ekonomi, transparansi dan perbaikan
tata kelola anggaran, kedaulatan hukum dan politik, serta menurunkan harga
bahan bakar minyak (BBM).
"Kami
ingin menemui anggota dewan, namun aksi kami dihalang-halangi oleh aparat
kepolisian, sehingga aksi saling dorong tidak terhindarkan," kata
pengunjuk rasa Kunto Wibisono.
Mahasiswa
marah karena mengetahui tidak satu pun anggota DPRD Jember berada di kantor
tersebut dan berdasarkan penjelasan staf sekretariat dewan menyampaikan seluruh
anggota dewan melakukan kunjungan kerja ke luar kota.
Mahasiswa
kemudian hendak membakar ban bekas di depan aparat kepolisian yang sedang
berjaga di depan gerbang masuk DPRD Jember, namun aksi tersebut dihalangi dan
aparat kepolisian memukul mundur mahasiswa.
Aksi
tersebut membuat marah ratusan mahasiswa, sehingga mereka membalas dengan
melemparkan batu dan batu bata yang berada di sekitar lokasi hingga menyebabkan
bentrok fisik antara mahasiswa dengan aparat kepolisian.
Demonstrasi
di halaman DPRD Jember tersebut menyebabkan empat orang terluka. Dua mahasiswa
mengalami luka di pelipis dan pukulan di kepala akibat benda tumpul yang dibawa
polisi, sedangkan dua anggota polisi juga mengalami luka memar dan bibirnya
terluka akibat lemparan batu yang dilemparkan mahasiswa.
Suasana
ketegangan bisa dikendalikan dan mulai mereda setelah mahasiswa melakukan
negosiasi dengan Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif dan ratusan mahasiswa
akhirnya membubarkan diri.
"Kami
akan kembali ke DPRD Jember pada Rabu malam untuk menemui anggota dewan,"
kata salah seorang mahasiswa lainnya, Ferio, sambil membubarkan diri.
Dalam
demonstrasi tersebut, ratusan mahasiswa sempat melakukan penutupan jalan di
bundaran DPRD selama 15 menit, sehingga kemacetan jalan di sekitar kampus
Universitas Jember tidak terhindarkan. [Harianterbit]