Ist |
BIREUEN - Pernyatan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang
menyebutkan akan memberlakukan kembali Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh
jika masih terjadi penembakan terhadap TNI, dikecam oleh mantan panglima
Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Darwis Jeunib.
Ia
mengaku kejadian kemarin murni kriminal terpisah dari konflik internal antara
separatis dan TNI/POLRI. "Daripada memberlakukan DOM lagi di Aceh, lebih
baik menyerahkan senjata lagi pada mantan kombatan untuk meringkus kawanan
pelaku kriminal yang meresahkan masyarakat,” ujarnya pekan ini.
Diakuinya,
masyarakat Aceh tak mau lagi konflik berulang hingga menyebabkan duka akibat
kehilangan nyawa dan harta benda mereka. Aceh kini sudah lelah hidup dalam
kungkungan konflik yang menyisakan luka.
Di
samping itu, sekian lama masyarakat tak bisa melakukan aktifitas memperbaiki
ekonomi untuk leluasa bekerja siang dan malam. ”Jadi
tak ada alasan untuk DOM kembali berlaku di Aceh. Kami ingin Aceh damai, aman
dan tentram sampai kapanpun juga,” tambah Ketua Partai
Aceh (PA) Kabupaten Bireuen itu.
Darwis
mengaku perjuangan sudah usai dan ia tak ingin ada kekacauan untuk
memporak-porandakan Aceh. Kalaupun ada konflik, dia berharap segala sesuatu
dipikirkan dengan pikiran jernih dan musyawarah guna mendapatkan solusi terbaik
yang tidak merugikan masyarakat.
"Saat
ini yang terpenting adalah membangun komunikasi dan kerjasama agar Aceh tetap
menjadi bagian dari kedaulatan NKRI,” tandas tokoh GAM
ini. [Kompas]