JAKARTA - Kasus pencemaran nama baik yang sempat dilaporkan
musisi Ahmad Dhani pada medio Desember 2013 dengan tersangka Farhat Abbas
akhirnya kembali dilanjutkan oleh pentolan grup band Dewa itu.
Dhani
beralasan pintu mediasi dan penyelesaian masalah ini secara kekeluargaan yang
selama ini dibuka tak pernah dipergunakan Farhat. Dia akhirnya berinisiatif
melanjutkan kasus tersebut.
"Dia
(Farhat) enggak pernah punya iktikad untuk menyelesaikan masalah ini secara
baik-baik, maka itu saya lanjutkan kasusnya. Sekarang berpulang kepada penegak
hukum, apakah akan kembali memprosesnya. Puas atau tidak puas, saya telah
serahkan kepada penegak hukum," tutur Dhani saat dijumpai di Polda Metro
Jaya, Kamis (9/4).
Diungkapkan
Dhani, kasus ini memang sengaja dilanjutkannya agar menimbulkan efek jera bagi
Farhat yang sering melontarkan hinaan dan celaan terhadap seseorang melalui
akun Twitter-nya.
"Semoga
dengan dia dipenjara, dia bisa berpikir bahwa menyakiti hati orang itu tidak
baik," lanjutnya.
Pengacara
Dhani, Ramdan Alamsyah, mengatakan Dhani sebenarnya sudah cukup bersabar dan
membuka pintu penyelesain masalah ini, namun tidak dimanfaatkan Farhat. Bahkan
pengacara bergelar doktor ilmu hukum ini terus berulah dan kerap menghina orang
lain melalui media sosialnya.
"Kesabaran
Mas Ahmad Dhani dan saya sebagai pengacara sudah di ambang batas. Saya sudah
menyarankan kepada yang bersangkutan untuk ketemu langsung. Entah karena tidak
berani atau bagaigimana dia tak mau melakukannya. Ya sudah, akhirnya kami
selesaikan melalu jalur hukum saja," tutur Ramdan.
"Dan
terkait dengan kasus ini, Farhat diancam hukuman 5 tahun dan denda senilai satu
milliar rupiah. Karena kalau menurut ahli bahasa, cuitan Farhat dimedia sosial
itu dianggap menghasut orang dan menebarkan kebencian terhadap orang. Dan
semoga ini bisa jadi pelajaran bagi yang lain," tutupnya.
Kasus
ini bermula saat Farhat menuliskan Twitter tentang kegagalan Ahmad Dhani
mendidik anak-anaknya, sehingga putra bungsunya, Abdul Qodir Jaelani atau Dul,
mengalami kecelakaan lalu lintas dan menewaskan tujuh orang pada Oktober 2013
lalu. Tak terima dengan cuitan Farhat melalui Twitter, Dhani melaporkan Farhat
ke polisi pada Desember 2013 lalu dan baru sekarang melanjutkan kembali
kasusnya ini. [Beritasatu]