LHOKSUKON - Kabupaten Aceh Utara hasilkan 200 ton sampah setiap
harinya, namun tak mampu mengelola sampah jadi rupiah. Masyarakat juga dinilai
kurang kesadaran untuk mengelola sampah.
“Program kita untuk
kelola sampah jadi rupiah memang ada, namun masyarakatnya sendiri justeru belum
ada kesadaran untuk mengelola sampah yang dihasilkan dari mereka,”
demikian kata Kabid Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan (DPKP) Aceh Utara,
Cut Ibrahim, Rabu (08/4/2015).
Pihaknya,
terang Cut Ibrahim, sudah berupaya menggelar sosialisasi kepada masyarakat
terhadap manfaat sampah yang dapat dikelola.
“Kita
sosialisasikan Bank sampah dan sampah kompos kepada masyarakat. Dan kiita akan
terus mengupayakan program itu,” terangnya.
Dikatakannya,
saat ini sampah yang diangkut menggunakan 23 armada dari 25 kecamatan di Aceh
Utara dibawa ke TPA. Disana, sampah-sampah itu difogging dalam tiga bulan
sekali dan sebagian dibakar. [Chaisya
Malda]