INGGRIS - Warga Inggris melalui petisi yang digalang Asosiasi
Dokter Hewan Inggris (BVA) menuntut pemerintahnya melarang praktik pemotongan
hewat sesuai syariat Islam. Alasannya, hewan ternak dipotong begitu saja dengan
pisau tanpa dibikin pingsan lebih dulu.
Petisi
ini juga menyerang cara pemotongan ternak ala Agama Yahudi, atau biasa disebut
shechita seperti dilansir the Daily Mail, Sabtu (7/3). Lebih dari 10 ribu orang
mendukung petisi itu.
Sejauh
ini, Kementerian Lingkungan, Pangan, dan Pedesaan Inggris menolak petisi
tersebut. Umat Islam dan Yahudi di Negeri Ratu Elizabeth tetap dijamin mendapat
pasokan daging yang halal.
"Pemerintah
tidak berminat melarang penyembelihan ternak yang sesuai dengan tata cara agama
tertentu," kata jubir kementerian itu.
Kepala
BVA John Blackwell mengaku tidak akan menyerah, kendati petisi itu mandeg. Dia
bersumpah membawa urusan daging ini ke parlemen, supaya dibahas oleh majelis
rendah (House of Common).
"Pemerintah
tidak bisa menghiraukan tuntutan publik," tuturnya.
Kelompok
penyayang binatang ini beralasan, tanpa dibikin pingsan, hewan akan stres
sebelum disembelih. Ini sama saja menyiksa ternak.
"Lebih
dari itu, hak konsumen Inggris yang ingin mendapat pasokan daging tanpa harus
menyiksa hewan tidak terpenuhi. Sebab banyak daging dari rumah jagal halal
masuk ke pasar begitu saja tanpa label," kata Blackwell. [Merdeka]