-->

Tak Ada Laporan Kenaikan Beras, Jokowi Marahin Menterinya

15 Maret, 2015, 20.25 WIB Last Updated 2015-03-15T13:25:58Z
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) malam ini mendadak menggelar rapat terbatas di Istana Bogor, Jawa Barat. Di dalam rapat yang dimulai pukul 18.00 WIB itu, Jokowi sempat meluapkan kekesalannya kepada para menteri akibat tidak diberi laporan perkembangan harga pasar.

"Yang pertama saya akan berbicara mengenai masalah beras, setelah hasil operasi pasar dan penggelontoran raskin kira-kira minggu yang lalu belum pernah ada laporan sama sekali kepada saya mengenai perkembangan harga di pasar," kata Jokowi saat buka rapat di ruang Garuda, Istana Bogor Jawa Barat, Minggu (15/3).

Akibat tidak ada laporan, kata Jokowi, dia mengecek sendiri perkembangan harga beras di pasar. Sebab, pemerintah menjanjikan dua Minggu yang lalu harga beras dipastikan turun.

"Oleh sebab itu kemarin saya cek sendiri, orang-orang saya mengenai ini dan hasilnya akan saya sampaikan pada sore hari ini. Meskipun terbalik, mestinya saya dilapori tapi ini saya akan menyampaikan karena saya tunggu-tunggu enggak ada yang lapor," ujarnya.

Jokowi kemudian memaparkan harga beras yang diceknya sendiri di Pasar Cipinang. Ada beberapa jenis beras yang harganya sudah turun. Namun, Jokowi belum memastikan selain yang di Cipinang.

"Pertama, yang ada di pasar cipinang IR 3 sebelum naik harganya Rp 7.800 naik menjadi Rp 10.300 sekarang sudah Rp 7.900 artinya hanya terpaut 100 rupiah. Kemudian IR 2 sebelum naik harganya Rp 8.300 naik menjadi Rp 10.500 sekarang sudah Rp 8.400 hanya terpaut 100 dari sebelumnya. Tetapi ini di Cipinang," tegas Jokowi.

Sementara itu, para menteri yang hadir dalam rapat terbatas Yaitu Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Mensesneg Pratikno, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kepala Bulog dan Seskab Andi Widjajanto, Menteri PPN/Ka Bappenas Andrinof Chaniago, Menteri PU Basuki Hadimuljono dan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel. Selain itu membahas harga pangan, rapat ini juga membahas antisipasi fluktuasi rupiah terhadap dolar. [Merdeka]
Komentar

Tampilkan

Terkini