-->

Rafli Kande Diskusi Pembangunan Aceh Dengan FPMPA

25 Maret, 2015, 17.45 WIB Last Updated 2015-03-25T10:45:31Z
BANDA ACEH - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD–RI) asal Aceh Rafli Kande melaksanakan diskusi terkait pembangunan Aceh dengan Forum Paguyuban Mahasiswa Pemuda Aceh (FPMPA) di kantor perwakilan DPD-RI di kompleks Safiatuddin, Senin, (23/3).

Pada pembukaan diskusi tersebut ketua FPMPA, Mufied Alkamal menjelaskan tentang keberadaan FPMPA sebagai wadah bersama yang dibentuk oleh Paguyuban Kabupaten/Kota yang ada di Aceh.

Dalam diskusi yang dihadiri oleh paguyuban kabupaten/kota yang ada di Aceh tersebut Rafli kande memaparkan segenap tugas, tanggung jawab dan wewenangnya serta aktivitasnya selama sekitar 7 bulan menjabat sebagai anggota komite II DPD-RI yang membidangi terkait sumber daya alam dan ekonomi.

Rafli mengungkapkan untuk membangun Aceh dibutuhkan kekuatan bersama baik dari pemerintah tingkat kabupaten/kota, pemerintah Aceh  maupun perwakilan Aceh ke tingkat nasional, begitupula tak kalah penting halnya keterlibatan pemuda dan mahasiswa yang merupakan  controler pemerintahan.Untuk itu, perlu diciptakan komunikasi yang baik demi masa depan Aceh. Dalam hal ini, kita senantiasa menyampaikan segenap aspirasi dan persoalan Aceh ketika rapat dengar pendapat dengan menteri-menteri. Tinggal lagi bagaimana pemerintah daerah memfollow up hal tersebut, disini dibutuhkan komunikasi multi pihak yang koperatif, ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut Rafli juga mengajak paguyuban untuk terus mengawasi perkebunan dan pertambangan yang ada di Aceh. Jika tidak memberi manfaat yang real kepada masyarakat maka lakukan moratorium saja. Selain itu, saat ditanyakan terkait realisasi turunan UUPA, Rafli mengatakan perlu kekompakan dan keikhlasan dari berbagai pihak. Tidak hanya sebatas pencitraan semata.

Di akhir diskusi tersebut Rafli berharap agar ke depan FPMPA terus menjadi organisasi yang idealis dalam menjalankan tugasnya sebagai fungsi kontrol pemerintah. Setiap gerakan harus memiliki muatan politik yang berorientesi kepada kemaslahatan rakyat, jangan sampai dikontaminasi oleh kepentingan politik sekelompok orang. Kita juga sedih dan prihatin atas kisruh terjadi pada saat kongres BEM se-Aceh di Meulaboh, kita berharap ini dapat segera dituntaskan dan tidak lagi dipolitisir, biarkan organisasi mahasiswa berjalan pada khittahnya, tutup Rafli. [01]
Komentar

Tampilkan

Terkini