LHOKSUKON - Puluhan kios untuk pedagang buah di Desa Matang Bayu,
Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara, terlantar. Pasalnya, 25 unit kios yang
dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) TA 2009 tidak tersedia fasilitas
toilet.
Sehingga
masyarakat lebih memilih menjajakan dagangannya di depan rumahnya
masing-masing.
Seperti yang dikatakan salah seorang
pedagang, Rusli (35), menyebutkan bahwa
para pedagang tidak mau menempati kios itu dikarenakan tidak tersedia toilet.
“Mereka tidak mau
menempati karena tidak dibangun toilet, sehingga para pedagang memilih menjual
barang dagangannya di pinggir jalan medan Banda Aceh, hanya saya yang memilih
menempati tempat ini,” ujar Rusli (35) kepada wartawan, Jum'at (6/3).
Menurutnya,
sekian banyaknya kios hanya dirinya yang bersedia menempati kios tersebut.
Sedangkan lainnya sudah dijadikan sebagai gudang oleh warga untuk menyimpan
kendaraan mereka, gudang tersebut juga pernah dijadikan posko korban banjir
yang melanda Aceh Utara beberapa waktu lalu.
Amatan
di lapangan, puluhan pedagang menjajakan hasil kebun mereka di luar kios dengan
menggunakan kayu dan batang bambu.
Berdasarkan
informasi, kios yang dibangun oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
Koperasi (Disperindagkop) Aceh tersebut akan ditempati akhir tahun 2013, namun
hingga sekarang warga belum mau menempatinya.
“Kami baru menempati
kios itu jika dibangun Toilet, jika belum dibangun kami lebih baik menjual
barang dagangan kami di depan rumah kami masing msing,”
ujar warga lainnya.
Kepala
Bidang pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Aceh Utara,
Zainal Abidin saat duhubungi mengatakan, tidak mengetahui hal itu. Sebab kios
tersebut di bawah Dinas Kebersihan, Pasar dan Pertamanan (DKPP) Aceh Utara.
Namun,
lintasatjeh.com belum berhasil menghubungi kepala DKPP Aceh Utara, M. Dahlan. [01]