Ist |
ACEH SELATAN - Pengesahan APBK Aceh Selatan yang terkesan kilat terlihat merugikan masyarakat Aceh Selatan, tanpa terkecuali mahasiswa Aceh Selatan. Hal ini terbukti dari pengalokasian beasiswa untuk mahasiswa Aceh Selatan hanya sebesar Rp. 500 Juta rupiah.
"Padahal jumlah mahasiswa Aceh Selatan di Banda Aceh saja mencapai 5. 000 orang, belum lagi mahasiswa Aceh Selatan yang kuliah di luar Banda Aceh, seperti di Medan, Meulaboh ataupun di daerah," demikian diungkapkan Hariyadi, Sekretaris Gerakan Mahasiswa Aceh Selatan(GeMaS), Sabtu (13/3).
Dia mengatakan, setelah 3 Tahun tidak alokasi untuk beasiswa mahasiswa Aceh Selatan, kali ini pun terkesan asal ada saja. Padahal APBK Aceh Selatan pada tahun 2015 mencapai Rp1,089 triliun.
Berdasarkan data penerima beasiswa mahasiswa Aceh Selatan tahun 2011, jumlah penerima mahasiswa Aceh Selatan di Banda Aceh saja sebanyak 4228 orang, dimana penerima beasiswa saat itu tidak termasuk jumlah mahasiswa yang orang tuanya pejabat eselon. Jumlah tersebut akan terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan peningkatan jumlah mahasiswa tersebut mencapai 10-15 % pertahunnya. Jika di asumsikan jumlah seluruh mahasiswa Aceh Selatan keseluruhan mencapai 7. 000 orang. Sungguh memalukan dan memilukan daerah lain yang jumlah mahasiswa nya jauh lebih sedikit mengalokasi beasiswa hingga 2 Miliar.
Melihat kondisi itu sangatlah ironis jika pemerintah Aceh Selatan hanya mengalokasi 500 juta rupiah untuk jumlah mahasiswa yang cukup banyak. Jika dibagi rata seperti sebelumnya maka setiap mahasiswa hanya mendapatkan 70 ribu rupiah, mau dipergunakan untuk apa uang sebanyak itu.
Kendatipun pemerintah Aceh Selatan berniat untuk tidak membagi rata beasiswa tersebut, katakan saja hanya kepada mahasiswa kurang mampu, jumlah sebesar itu juga tidak mencukupi apalagi mayoritas mahasiswa Aceh Selatan berasal dari kalangan keluarga yang ekonominya menengah ke bawah.
Ironisnya lagi, jika tahun yang lalu pemerintah Aceh Selatan tidak mengalokasikan beasiswa karena alasan defisit dan penghematan, kemudian disektor lainnya pemborosan dilakukan pembelian mobil dinas sebanyak 11 unit dialokasikan yang menelan anggaran milyaran rupiah. Maka tahun ini hal serupa kembali terjadi alokasi anggaran untuk KONI Aceh Selatan mencapai 3 Miliar, sementara untuk beasiswa hanya sebesar 500 juta, apa karena ketua umum KONI Aceh Selatan adalah bupati, ini perlu dipertanyakan, alasan apalagi yang disampaikan oleh pemerintah Aceh Selatan.
Untuk itu, kami mendesak pemerintah untuk mengalokasikan penambahan anggaran beasiswa untuk mahasiswa Aceh Selatan secara rasional dengan melihat jumlah mahasiswa dan nominal yang sesuai untuk diberikan. Jika penambahan anggaran tidak dilakukan oleh pemerintah Aceh Selatan, maka kerjasama yang dilakukan oleh pemerintah Aceh Selatan dengan universitas, seperti yang dilakukan dengan UIN Ar-raniry tanggal 1 Maret 2015 yang lalu terkesan hambar dan dinilai tak lebih sebatas simbolis belaka.
"Sementara kepedulian dari pemerintah Aceh Selatan sendiri untuk peningkatan SDM diragukan," pungkas Heriyadi, yang juga sebagai Ketua Ikatan Mahasiswa Pelajar Samadua (IMPS) Aceh Selatan. [01]