-->

Murid SMPN 1 Tanah Luas Tuntut Kepala Sekolah Dipindahkan

23 Maret, 2015, 20.08 WIB Last Updated 2015-03-23T13:08:35Z
Ist
LHOKSUKON - Puluhan murid SMP Negeri 1 Tanah Luas, Aceh Utara menggelar aksi demo menuntut kepala sekolah tersebut dipindahkan. Demo digelar di komplek sekolah, Senin (23/3).

Aksi demo itu menyusul setelah puluhan guru di sekolah itu mendatangi kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Aceh Utara beberapa waktu lalu juga menuntut supaya kepala sekolah tersebut dipindahkan.
  
Dalam aksi tersebut, ratusan murid membawa kertas bertuliskan turunkan kepala sekolah Hj, Nasriah, dari jabatan kepala sekolah. aksi itu berlangsung damai. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kepala sekolah diamankan sementara oleh Polisi dibawa ke luar pekarangan sekolah.

Menurut keterangan sejumlah guru, kepala sekolah tersebut arogan, dan ego serta jarang berkomunikasi dengan para guru. Oleh karena itu para guru meminta kepada kepala dinas agar memindahkan kepala sekolah itu.

Kemudian sekitar pukul 13:00 WIB, digelar musyawarah di ruang SMPN 1 Tanah Luas yang dihadiri oleh Muspika diantaranya, Camat tanah Luas, Mawardi, Kapolsek AKP Idris, Danramil Tanah Luas, Tokoh ulama Tgk Abdul Manan, pengawas disdikpora dan puluhan guru setempat.

Dalam hasil musyawarah, Muspika menganjurkan kepada para murid agar besok (Selasa) dan seterusnya tetap bersekolah seperti biasa, jangan ikut berdemo. Muspika mengatakan, tugas murid adalah sekolah. Sedangkan terkait tuntutan mencopot kepala sekolah itu masih akan dibicarakan di Dinas pendidikan karena itu adalah tugasnya.

Semenatara Kepala SMPN I Tanah Luas, Hj Nasriah membantah atas sejumlah tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Menurut Nasriah, selama ini dia hanya menjalankan perintah dinas dalam menerapkan disiplin, seperti pemberlakukan jam masuk sekolah pukul 07.30 WIB.

Namun atas kebijakan itu, ada guru yang tersinggung karena ketika sekolah cepat masuk ada guru yang mendapat teguran, tersinggung dan marah. Menyangkut dirinya tidak masuk sekolah, dinyatakannya waktu itu sedang sakit.

"Ini ada guru yang tidak senang dengan saya, dia adalah Yusuf, dan dia juga memprovokasi murid untuk berdemo," katanya.

Sementara Kepala Disdikpora Aceh Utara, Razali, S.Pd beberapa waktu lalu mengatakan, guru di Aceh Utara yang suka demonstrasi akan dipelajari kemudian dipindahkan dari sekolah tempatnya mengajar.

“Tugas guru mengajar, bukan demo. Jika ada permasalahan, jangan langsung melakukan demo. Seharusnya guru menyelesaikan dulu dengan komite sekolah. Jika tidak ada hasil, selesaikan dengan dinas. Kita harus memberikan contoh baik bagi anak didik kita” ujarnya. [01]
Komentar

Tampilkan

Terkini