LHOKSUKON - Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Utara, sejauh
ini masih mengkaji lembaga asing Aceh Utara Development Committe (AU-DEC).
Kajian dilakukan terkait dugaan masyarakat bahwa lembaga tersebut mengarah pada
kesesatan.
“Kita belum bisa
memvonis lembaga tersebut bergerak kepada kesesatan. Selama ini memang benar
masyarakat resah dengan munculnya lembaga itu, dan itu urusannya badan
keamanan,” ucap Ketua MPU Aceh Utara, Tgk. H. Mustafa Ahmad atau
Abu Paloh Gadeng, saat ditemui lintasatjeh.com di ruang kerjanya, Senin
(16/3/2015).
Pihaknya,
lanjut Abu, hanya memfatwakan jika nantinya lembaga itu benar terbukti mengarah
pada kesesatan. Pihaknya sendiri juga belum tau percis tugas-tugas apa saja
yang dilakukan AU-DEC.
“Sampai sekarang kita
belum tau percis AU-DEC bergerak di bidang apa. Selama ini hanya mendengar
keresahan dari masyarakat bahwa lembaga itu sesat,”
ucap lagi Abu Paloh Gadeng.
Dikatakannya,
kemunculan AU-DEC sebenarnya juga patut dipertanyakan khususnya mengenai
anggaran dari siapa dan sumber anggaran darimana.
“Sebenarnya patut kita
pertanyakan juga kalau AU-DEC itu didanai oleh siapa, dan darimana mereka
peroleh dana. Karena isu yang kita dengar AU-DEC memberikan gaji pokok yang
sangat mahal kepada setiap anggotanya,” jelas Abu. [Chaisya Malda]