MAGELANG - Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengatakan
wawasan kebangsaan atau bela negara bangsa Indonesia terlalu rendah.
"Berdasarkan
survei masalah wawasan kebangsaan yang dilakukan di 106 negara, Indonesia
menempati urutan ke-95, ini rendah sekali," katanya, Sabtu (28/3).
Ia
mengatakan hal tersebut pada pembukaan Musyawarah Nasional IX Forum Komunikasi
Putra Putri Purnawirawan dan TNI/Polri (FKPPI) di kompleks Akademi Militer
Magelang.
Ia
menuturkan untuk bela negara harus siap mati, siap mengorbankan diri untuk
bangsa dan negara.
"Bagaimana
kalau jiwa kebangsaan ini tidak ada, apakah bisa mengorbankan jiwanya. Hal ini
menjadi perhatian Kementerian Pertahanan," katanya.
Ia
mengatakan waktu berlalu dengan cepat, demikian juga perkembangan dunia pun
semakin cepat di tengah era globalisasi saat ini, tantangan baru dunia yang
semakin terbuka menyadarkan dan memberikan makna bahwa bangsa ini sudah
ketinggalan jauh di dalam arus globalisasi.
"Oleh
karena itu, tidak mungkin kita berdiri di luar, tetapi juga tidak bijak kalau
kita mengatakan seolah-olah globalisasi itu adalah sumber permasalahan dalam
bernegara karena dalam kenyataannya banyak negara yang berhasil menciptakan
kesejahteraan bagi rakyatnya melalui globalisasi," katanya. [Republika]