ACEH TIMUR - Pengerjaan proyek pengaspalan jalan di Desa Pasir Putih, Kecamatan Peureulak Kota, Kabupaten Aceh Timur, diduga terlalu dipaksakan dan terkesan asal jadi. Pasalnya, baru sebulan selesai dikerjakan jalan tersebut sudah amblas.
Akibat kejadian tersebut, sejumlah lembaga sipil angkat bicara dan meminta kepada pihak penegak hukum agar segera bertindak serta mengusut tuntas tentang pengerjaan proyek tersebut.
"Diduga kuat pengerjaan proyek pengaspalan jalan di Desa Pasir Putih menuai banyak masalah. Bahkan terindikasi adanya permainan kotor antara pihak rekanan dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Aceh dan juga dengan pihak Pejabat Pelaksana Teknis Kerja (PPTK) beserta pihak pengawas dari Dinas PU Kabupaten Aceh Timur," demikian disampaikan Direktur LBH Iskandar Muda, H. A. Thallib, Ibr, SE, SH, Msi, kepada lintasatjeh.com, Minggu (15/3)
Kata dia, pengerjaan proyek yang anggarannya bersumber dari APBA sebesar Rp.2,7 Milyar tersebut terkesan dipaksakan dan harus diselesaikan dalam jangka waktu 1 (satu) bulan karena diduga untuk menghindari matinya anggaran.
"Kita juga menduga bahwa material untuk pengaspalan jalan yang volume panjangnya hanya 550 meter itu, tidak sesuai dengan RAB proyek. Oleh sebab itulah jalan aspal tersebut amblas," beber Haji Thaleb.
"Selaku Direktur LBH Iskandar Muda, saya meminta kepada pihak Kapolda dan Kajati Aceh agar segera memanggil seluruh pihak yang bertanggung jawab terhadap proyek pengaspalan jalan di Desa Pasir Putih," tandasnya.
Hal senada disampaikan oleh Ketua LSM Gadjah Puteh, Sayed Zahirsyah, kalau proyek besar itu belum sempat dipergunakan oleh masyarakat namun kini telah amblas.
"Kami sangat berharap agar aparat hukum tidak tutup mata terkait permasalahan dugaan kejahatan tindak pidana korupsi yang diperbuat oleh para oknum yang tidak bertanggungjawab," pintanya.
Sementara itu, salah seorang anggota DPRK Aceh Timur dari Partai Nasdem, Tgk. M. Adam, mengungkapkan kalau amblasnya badan jalan dan saluran pembuang yang baru saja selesai dikerjakan pada Januari 2015 kemarin patutlah diduga karena perencanaan pembangunannya tidak matang.
"Inilah kalau tidak matang perencanaannya, makanya kualitas dari pembangunan aspal jalan dan saluran paret cepat rusak," pungkasnya.[ar]