Ist |
LHOKSUKON - Arus lalulintas di Ibukota Kabupaten Aceh Utara,
Lhoksukon, pasca musibah banjir kacau. Hal tersebut disebabkan tidak
berfungsinya lampu merah (traffic light) yang berada di Jalan Medan-Banda Aceh.
“Sudah 4 bulan lampu tersebut
rusak, dan sampai sekarang belum diperbaiki. Jadinya, arus lalulintas jadi
kacau-balau dan rawan kecelakaan,” ujar Zulkifli (28),
warga Lhoksukon kepada lintasatjeh.com, Minggu (22/3).
Menurutnya,
selain lampu merah, lampu hias di Lhoksukon juga rusak sejak pasca banjir
Desember 2014. Tapi yang paling mendesak untuk segera diperbaiki lampu merah
karena kawasan tersebut termasuk jalur padat yang menghubungkan pusat pasar
dengan jalan negara.
“Kalau sepekan dua
pekan lambat diperbaiki masih bisa kita maklumi. Ini sudah hampir empat bulan.
Dinas terkait terkesan acuh. Padahal, keberadaan lampu itu sangat penting untuk
kelancaran dan ketertiban lalulintas,” tambah warga lainnya.
Sementara
Kepala Bidang Hubungan Darat Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan (Dishubbudpar)
Aceh Utara, M Nasir, menyebutkan, petugas dari Dinas Perhubungan Provinsi Aceh
sudah turun ke lokasi untuk melihat
langsung kondisi rambu-rambu lalulintas pasca banjir di Lhoksukon, termasuk
traffic light.
“Kemungkinan besar,
dalam waktu dekat ini segera diperbaiki,” katanya. [01]