-->

H. Syaifuddin: Ini Yang Harus Dibenahi di Kota Langsa!

19 Maret, 2015, 09.22 WIB Last Updated 2015-03-19T07:20:30Z
LANGSA - Dua tahun masa jabatan Walikota Langsa pasangan Usman Abdullah-Marzuki Hamid atau yang lebih dikenal pasangan UMARA saat pilkada 2012, belum ada hal istimewa dalam pembangunan Kota Langsa. 

"Ada beberapa hal yang perlu dibenahi segera," demikian dikatakan mantan Ketua Tim Koalisi UMARA, Drs. Syaifuddin H. Amin, MM kepada lintasatjeh.com melalui pesan blackberry mesenger, Kamis (19/3), dengan membaca dan sedikit menanggapi berita NCA kemarin tanggal 18 Maret 2015 tentang Masa Jabatan UMARA.

UMARA, kata Syaifuddin, harus segera membuka lapangan kerja dengan cara apapun, harus bisa menggandeng investor baik dari dalam maupun luar Kota Langsa untuk peningkatan taraf hidup perekonomian/finansial masyarakat sehingga terhindar dari bertambahnya penduduk miskin yang bisa mengarah ke bisnis haram seperti narkoba, kemaksiatan, dekadensi moral yang meningkat.

Untuk solusi tersebut, saya kira bisa dengan cara memperbanyak cabang-cabang olah raga atau event penting yang menjadi idola masyarakat seperti turnamen bola kaki. 

"Karena di masa lalu Langsa terkenal dengan klub "PERSATI"nya sampai keluar Negeri," ungkapnya.

Kemudian UMARA, juga bisa menggelar dakwah-dakwah hari besar agama Islam dengan mendatangkan dai-dai kondang dari luar Kota Langsa.

Soal pejabat eselon II yang belum menunjukkan prestasi kerjanya, menurut pantauan saya selama hampir 2 bulan sawee gampong di Kota kelahiran Langsa, bukan karena mereka tidak cerdas tapi mereka apatis saja. Mereka menunggu petunjuk atasan karena saya kira mereka takut salah. Dan buktinya dalam pemberitaan NCA bahwa dalam MUSRENBANG RKPK banyak yang tidak hadir. 

"Namun dibalik itu semua, kita akui kepiawaian Pak Walikota kita yang sering disapa dengan nama populernya "Toke Se'uem" bahwa prestasi memperoleh WTP itu luar biasa. Karena kita tahu, sebelumnya keuangan Pemko Langsa selalu defisit, jadi itu mencerminkan bahwa beliau adalah benar-benar Sarjana Ekonomi jebolan UNSAM yang bisa menerapkan ilmunya," puji pensiunan PNS di Kantor Perwakilan Gubernur Aceh Jakarta.

Memang membangun dari sebuah kehancuran akibat korupsi dimasa lalu dimana sampai saat ini uang yang menjadi objek hukum sebesar Rp.36 M belum terisi ke Kas Pemko Langsa. 

"Ini satu hal yang mencengangkan banyak pihak, padahal pejabat/pelakunya sudah selesai menjalani hukum Pidananya. Jadi buat saya aneh tapi nyata, dimana sekarang parkir dana tersebut?" tanya mantan Kandidat Calon Walikota Langsa tahun 2012 lalu. 

Masih kata Syaifuddin, saya kira Pak Walikota lebih arif dan bijaksana dalam hal tersebut untuk memanfaatkan dana itu nantinya, untuk kepentingan masyarakat Kota Langsa. Karena menurut prinsip saya, maju mundurnya sebuah daerah atau bangsa dan Negara sangat tergantung kepada cara berpikir "Pemimpinnya" yang bekerja untuk kepentingan rakyatnya dan juga bisa terhindar dari dekadensi moral apabila strategi yang diterapkannya sesuai dengan budaya dan karakteristik masyarakatnya.

"Itulah, pemikiran dan harapan saya untuk Kota Langsa," demikian pungkas Drs. Syaifuddin H. Amin, MM, yang aktif di Metro Brata Mabes Polri Jakarta. [ar]
Komentar

Tampilkan

Terkini