-->

Buru Kelompok Bersenjata, Ratusan Aparat Gabungan Blokir Nisam Antara

25 Maret, 2015, 17.22 WIB Last Updated 2015-03-25T10:51:16Z
LHOKSUKON - Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi mengatakan, ratusan personel polisi sudah dikerahkan ke beberapa titik di Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara untuk mengejar kelompok bersenjata yang terlibat dalam aksi penculikan sekaligus pembunuhan dengan cara diberondong terhadap dua anggota Kodim 0103 Aceh Utara.

Bahkan, Polisi yang juga dibantu TNI sudah memblokir beberapa titik di kecamatan tersebut. Hal itu disampaikannya usai melakukan pemusnahan barang bukti narkotika di Polres Aceh Utara, Rabu (25/3/2015).

“Personel sudah  kita kerahkan ke beberapa titik di Nisam Antara, jumlahnya sekitar 135 orang personel yang terdiri dari Polres Lhokseumawe, Aceh Utara, Brimob, dan TNI. Pengerahan pasukan ke wilayah itu menyusul insiden penculikan dan pembunuhan yang menimpa dua anggota Kodim 0103 Aceh Utara,” kata Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi.

Pihaknya juga menyebutkan bahwa ada beberapa kelompok bersenjata api lainnya yang selama ini kerap melakukan tindakan kriminal, salah satunya seperti kelompok Din Minimi. “Kita kejar pelakunya. bahkan ada kelompok lain yang tidak kemungkinan terlibat. Maka demikian, kita masih melakukan pengejaran untuk memastikan siapa pelakunya dibalik semua ini,” pungkas Kapolda Aceh.

Dirinya juga memastikan bahwa pelaku kelompok bersenjata api yang terlibat penculikan dan pembunuhan tersebut sampai sekarang ini masih bersembunyi di wilayah Nisam Antara. Sementara motif dibalik semua ini, Kapolda Aceh belum dapat menyimpulkan. “pelakunya belum tertangkap, sehingga belum bisa kita simpulkan motifnya,” pungkas lagi Kapolda Aceh.

Sebelumnya, Komandan Korem 011 Lilawangsa Lhokseumawe, Kolonel Inf Achmad Daniel Chardin juga mengatakan bahwa ada tiga kelompok yang diduga terlibat. Masing-masing kelompok Din Minimi, Bahar dan Hamdan. Namun demikian, pihaknya juga belum dapat memastikan kelompok mana yang terlibat.

“Ada tiga kelompok bersenjata api yang selama ini kita kejar, seperti misalnya kelompok Din Minimi, Hamdan, dan Bahar. Mereka yang tak lain adalah bekas kombatan GAM yang tidak mendapatkan haknya pasca perdamaian RI-GAM. Tapi, kita juga tidak menuduh kelompok manapun, mungkin saja ada kelompok lain selain kelompok yang tiga itu,” demikian kata Danrem. [Chaisya Malda]
Komentar

Tampilkan

Terkini