Mumi seorang biksu di
Mongolia pekan lalu mengejutkan dan membingungkan orang-orang yang
menemukannya.
Pemeriksaan forensik sedang
dilakukan atas mayat biksu tersebut, yang ditemukan dibungkus dengan kulit
hewan di Mongolia tengah-utara.
Para ilmuwan belum memastikan
bagaimana bisa mayat biksu itu tidak rusak, meskipun mereka menduga iklim
Mongolia yang sangat dingin bisa jadi penyebab mengapa jasad mayat itu
terawetkan.
Namun, Dr. Barry Kerzin,
seorang dokter dari pemimpin spitritual Buddha Tibet tertinggi, Dalai Lama,
kepada Siberian Times mengatakan bahwa biksu tersebut berada dalam posisi
meditasi langka yang disebut “tukdam”.
“Jika meditator itu bisa bertahan dalam posisi
meditasinya itu, dia bisa menjadi Buddha,” kata Dr. Kerzim
dikutip BBC (4/2/2015).
Mumi biksu itu ditemukan
setelah dicuri oleh seorang pria yang berencana akan menjualnya di pasar gelap.
Polisi Mongolia telah
menangkap pencuri itu dan mumi biksu tersebut disimpan dan dijaga di Pusat
Keahlian Forensik Nasional.
Identitas dari biksu yang
jasadnya terawetkan itu tidak jelas. Namun, ada dugaan bahwa dia adalah guru
Lama Dashi-Dorzho Itigilov, yang dulu mayatnya juga ditemukan dalam keadaan
serupa.
Tahun 1927, Itigilov –yang
berasal dari Buryatia yang ketika itu masuk wilayah Uni Soviet–
konon berpesan kepada murid-muridnya bahwa dia akan segera mati dan mereka
harus membongkar kembali kuburnya 30 tahun kemudian.
Lama itu kemudian duduk dalam
posisi bunga teratai, dia mulai bermeditasi, lalu wafat.
Ketika mayatnya digai lagi,
legenda setempat mengatakan bahwa jasadnya masih utuh.
Karena takut dengan
pemerintah Uni Soviet, murid-murid pengikutnya kemudian menguburkan kembali
jasadnya. Kubur itu tetap demikian sampai tahun 2002, ketika makamnya digali
kembali dan mayatnya ditemukan masih terawetkan.
Jasad lama itu kemudian
dipindah ke sebuah kuil Buddha dan disembah-sembah untuk keabadian. [hidayatullah]