-->

'Tony Abbott jangan asal Bacot'

22 Februari, 2015, 08.36 WIB Last Updated 2015-02-22T01:36:43Z
JAKARTA - Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengungkit bantuan pihaknya kepada Indonesia atas musibah tsunami Aceh pada 2004. Pernyataan disampaikan karena ada dua warga Australia yang akan mendapatkan hukuman mati.

Koalisi Pro Indonesia mengecam pernyataan tersebut. Bahkan mereka menggelar aksi 'Tony Abbott jangan asal Bacot' di Bundaran Hotel Indonesia. Dan ada aksi mengumpulkan koin untuk mengembalikan bantuan Australia kepada Indonesia.

Inisiator dan koordinator Koalisi Pro Indonesia Andi Sinulingga mengatakan, pihaknya mengecam keras penyataan Tony Abbott. Sebab permasalahan kemanusiaan dan narkoba tidak bisa disamakan.

"Kami tidak terima bantuan Aceh ditukar dengan warganya yang ternyata gembong narkoba. Dan kami minta Jaksa Agung untuk segera mengeksekusi hukuman mati," tegasnya di Bundaran HI, Minggu (22/2).

Dia menilai, pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus bersikap tegas. Sebab ini bisa menjadi momentum untuk mengembalikan harkat martabat Indonesia. Terlebih, bukan kali ini saja Australia menghina Indonesia.

"Ini untuk bangkit. Kalau Australia mengancam kami (Indonesia) nggak butuh kok. Ini cermin kepemimpinan yang tidak beradab," ujarnya.

Andi juga bingung dengan pernyataan Tony Abbott. Sebab permasalahan kemanusiaan tidak bisa dibandingkan dengan pelanggaran hukum.

"Jangan ajarin kami tentang kemanusiaan, Karena kami lebih ngerti tentang kemanusiaan. Lagi pula kami gak mintakan bantu waktu tsunami Aceh," katanya.

Sebelumnya, Australia pernah mengirim bantuan miliaran dolar, mayoritas berupa hibah, buat pembangunan rumah warga Aceh yang hancur diterjang tsunami pada 2004 lalu. Dana ini juga dipakai untuk mendirikan sekolah darurat serta infrastruktur utama seperti jalan raya.

Atas bantuan tersebut, Perdana Menteri Australia Tony Abbott meminta pemerintah Indonesia harus membatalkan eksekusi mati dua warga negaranya yang terlibat penyelundupan heroin di Bali. Dia mengungkit bantuan Australia yang sangat besar untuk rekonstruksi Aceh selepas diterjang bencana tsunami tahun 2004 lalu.

Kemurahan hati warga Negeri Kanguru, menurut Abbott, seharusnya dibayar Indonesia dengan memberi grasi pada Andrew Cha (31 tahun) dan Myuran Sukumaran (33 tahun). Keduanya terbukti otak jaringan penyelundup narkoba yang disebut 'Bali Nine'.

"Tolong jangan dilupakan saat Indonesia dihantam tsunami, Australia langsung mengirimkan bantuan kemanusiaan miliaran dollar," kata Abbott seperti dilansir Sydney Morning Herald, Rabu (18/2).

Politikus Partai Konservatif itu mengatakan Indonesia harus ingat bahwa negaranya adalah mitra yang selalu bisa diandalkan. Untuk sekali ini saja, dia mengaku terpaksa mengungkit-ungkit bantuan tsunami supaya duo Bali Nine tidak dihukum mati.

"Australia akan selalu menolong Indonesia. Dan kami berharap Anda dapat membalas (kebaikan itu) pada saat ini," imbuhnya. [Merdeka]
Komentar

Tampilkan

Terkini