Ilustrasi |
LHOKSUKON -
Museum Kerajaan Islam Samudera Pasai yang terletak di Desa Beuringin, Kecamatan
Samudera, Kabupaten Aceh Utara telah selesai dibangun oleh Pemerintah Kabupaten
Aceh Utara melalui Bidang Pariwisata dan Kebudayaan di Dinas Perhubungan Aceh
Utara.
Namun,
gedung museum setinggi dua lantai diatas lahan 7,7 hektar itu sama sekali belum
dapat difungsikan. Hal itu terkendala dengan belum adanya Interior. Sedangkan
biaya sudah menghabiskan sekitar 7,5 Milyar dari Outsus Aceh Utara sejak tahun
2011.
Kabid
Pariwisata dan Kebudayaan Dinas Perhubungan Aceh Utara, Ir Nurliana NA,
mengatakan, museum akan difungsikan jika Interior ruangan sudah dibuat. Dan
kini pihaknya juga sedang mengusulkan anggaran untuk Interior senilai Rp 900
juta dari dana Outsus Aceh Utara.
“Museum belum bisa
difungsikan karena belum dibuat Interior didalam ruangan. Maka oleh karena itu,
kita usulkan kembali anggaran dari Outsus Aceh Utara senilai Rp 900 juta untuk
Interior,” kata Nurliana kepada lintasatjeh.com, Rabu
(17/2/2015).
Dikatakannya,
museum tersebut terletak satu lahan dengan monumen kerajaan Islam Samudera
Pasai setinggi 60 meter yang kini sedang dibangun. Pun hanya berjarak sekitar
300 meter dari arah kompleks makam Sultan Malikussaleh.
Museum
itupun nantinya akan di isi barang maupun segala macam jenis benda peninggalan
sejarah, seperti misalnya naskah kuno dan dirham (Uang kuno).
“Kita punya
barang-barang museum yang selama ini kita gudangkan. Diantaranya naskah kuno
manuskrip dan dirham (mata uang kuno/koin emas) masa samudera pasai,”katanya. [Chaisya Malda]