-->

Tekad FPMPA Satukan Forum Pemuda dan Mahasiswa Aceh

19 Februari, 2015, 14.18 WIB Last Updated 2015-02-19T09:19:48Z
BANDA ACEH - Setiap kabupaten/kota yang ada di Aceh memiliki lembaga Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda masing-masing. Dan untuk menyatukan seluruh paguyuban yang ada di Aceh, maka perlu dibentuk sebuah Forum Paguyuban se-Aceh untuk mendukung terwujudnya Aceh yang adil, makmur dan sejahtera sesuai nilai-nilai ke-Acehan.

Forum Paguyuban Se-Aceh sudah digagas sejak tahun 1990-an, tapi selalu terkendala oleh situasi dan kondisi di Aceh. Pada tahun 2009, baru dimulai kembali konsolidasi untuk mempersatukan paguyuban-paguyuban kabupaten/kota yang ada di Aceh. 

Dan pada akhirnya terlaksana Kongres I di Hotel Kuala Radja Banda Aceh yang diikuti oleh 16 Paguyuban se-Aceh sehingga terbentuklah lembaga Paguyuban se-Aceh yang bernama Forum Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh (FPMPA) dan Mufied Alkamal terpilih sebagai ketua pada Kongres I.

Saat ini sudah bergabung 18 Paguyuban dari 18 Kabupaten/kota di Aceh, dan kegiatan yang dilaksanakan FPMPA meliputi kegiatan sosial, pendidikan, keagamaan dll termasuk mengadvokasi dan mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah Aceh dan pemerintah pusat. 

Diharapkan semua pihak agar lebih objektif dan bijaksana untuk mengkritisi Pemerintah Aceh, dengan selalu memberikan saran, pendapat ataupun solusi di setiap kritikan. Mahasiswa dan pemuda se-Aceh juga meminta Pemerintah Aceh serius membangun daerah dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) serta dana Otonomi Khusus (Otsus) yang melimpah sehingga pembangunan Aceh semakin maju dan kesejahteraan rakyat juga terwujud.

Forum mahasiswa juga berharap agar DPR Aceh pro aktif dalam mengontrol pembangunan sarana dan prasarana, demi terciptanya masyarakat sejahtera sesuai cita-cita. FPMPA dalam gerakannya bersifat independen dan tidak berafiliasi dengan partai politik manapun. FPMPA bergerak untuk kepentingan rakyat Aceh bukan untuk kepentingan suatu kelompok apalagi perorangan.

Selanjutnya, perjanjian damai Aceh yang sudah hampir sepuluh tahun ini, diharapkan tidak ada lagi konflik yang timbul di Aceh. Semua pihak harus bekerja sama dan mampu menjaga perdamaian untuk mewujudkan kesejahteraan bagi Aceh yang bermartabat. Saatnya berbenah diri untuk terus maju setelah konflik puluhan tahun dan diterjang Tsunami pada tahun 2004.

Forum Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh (FPMPA) akan fokus ke dunia gerakan dan akan turun ke jalan apabila ada persoalan-persoalan daerah yang tidak selesai di tingkat daerah dan nasional. Namun gerakan yang dilakukan merupakan perwujudan penyampaian aspirasi agar eksekutif dan legislatif bisa menjalankan fungsi dan tupoksinya dengan baik.

Pada tanggal 9 Februari 2015 lalu, FPMPA melakukan pertemuan dengan anggota Komisi I DPR Aceh. Adapun salah satunya, FPMPA menuntut kejelasan status lembaganya di kalangan pemuda dan mahasiswa Aceh. Karena FPMPA tidak di bawah KNPI, sehingga Badan Legislasi DPRA bisa segera mengajukan Rancangan Qanun Kepemudaan Aceh sebagai salah satu qanun prioritas di tahun 2015. Hal ini dirasakan penting karena akan mengatur peran pemuda dan mahasiswa secara jelas dan tegas dalam rangka turut serta membangun Aceh yang damai, lebih maju, adil, makmur dan sejahtera.

• Kepengurusan FPMPA :
~ Ketua : Mufied Alkamal, S. Sos. I, SE
~ Wakil Ketua : Kas Irwan
~ Sekretaris : Al Qudri
~ Bendahara : Mardhiatil

• Berikut 18 Paguyuban dari 18 Kabupaten/kota di Aceh yang bergabung dalam FPMPA :
1. IPPAT (Aceh Timur), Ketua : Sayed
2. PEMATANG (Aceh Tamiang), Ketua : Ega
3. IMPKL (Lhokseumawe), Ketua : Abu
4. HIMAPALSA (Langsa), Ketua : Tata
5. HIMABIR (Bireun), Ketua : Jol
6. IMPIJA (Pidie Jaya), Ketua : Muffarah
7. FOKUSGAMPI (Pidie), Ketua : Iksan
8. PP-HIMAB (Aceh Besar), Ketua : Fahrol
9. IKAMBA (Banda Aceh), Ketua : Akmal
10. IPPEMAS (Sabang), Ketua : Putra Rizki
11. IPELMAJA (Aceh Jaya), Ketua : Sudirman
12. IPELMABAR (Aceh Barat), Ketua : Andi
13. IPELMASRA (Nagan Raya), Ketua : Sayed Mukhsin
14. HIPELMABDYA (Aceh Barat Daya), Ketua : Fendi
15. HAMAS (Aceh Selatan), Ketua : Shaleh
16. HIMAPAS (Aceh Singkil), Ketua : Jirin
17. IPPELMAS (Simeulue), Ketua : Maronda
18. HPP SHAF (Subulussalam), Ketua : Dian. [ar]
Komentar

Tampilkan

Terkini