LHOKSUKON
- Banyaknya pesanan untuk kerajinan
kursi dari bahan kayu berbagai jenis, membuat sejumlah pengrajin kursi di
beberapa tempat Lhoksukon, Aceh Utara kebanjiran omset hingga jutaan rupiah.
Yakob
(45) misalnya, pengrajin yang merupakan warga Desa Meurbo Lhoksukon ini raup
omset hingga lima jutaan dalam sebulan. Hal itu diakuinya saat ditemui
lintasatjeh.com, Sabtu (7/2/2015).
“Lebih kurang lima
jutaan omset yang saya dapat setiap bulannya dari hasil penjualan kursi kayu
ini. Itupun tergantung banyaknya permintaan dan laku atau tidaknya,”
ujar Yakob.
Yakob
juga merincikan, untuk satu unit kursi ditaksir dengan harga Rp 50 ribu sampai
150 ribu rupiah. Namun yang paling banyak laku terjual adalah kursi yang harga
Rp 50 ribu.
Dengan
bantuan enam orang pekerja, hasil kerajinannya itupun di produksi hingga keluar
kota maupun kabupaten di Provinsi Aceh. Dengan bantuan enam orang pekerja,
Yakob mampu menjual sebanyak seratus kursi, bahkan lebih untuk setiap bulannya.
“Setiap bulannya kita
mampu menjual kursi-kursi ini sebanyak seratus, bahkan bisa lebih. Yang paling
banyak pesanan yaitu dari Kota Lhokseumawe, Biereun, Aceh Tamiang dan Aceh
Tengah, umumnya pemilik cafe ataupun warung,” ujarnya.
Sedangkan
bahan yang diperlukan untuk pembuatan kursi, Yakob menyebutkan bahwa bahan yang
dia dapat dibeli dari panglong-panglong kayu. Untuk jenis kayunya bisa semua
jenis.
“Bahan yang kita perlu
sangatlah mudah, ga mesti kayu yang bagus. Tapi kayu segala jenis juga bisa.
Tinggal kita beli ditempat-tempat panglong,” sebut Yakob. [Chaisya
Malda]