LHOKSUKON – Pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten Aceh Utara
dirasa belum maksimal. Seiring masih banyaknya sarana dan insfrastuktur yang
belum memadai.
Sebagaimana
keluhan yang dirasakan oleh masyarakat di kecamatan Lhoksukon, khususnya Desa
Ule Gunong. Masyarakat di sana mengharapkan kepada pemerintah agar membangunkan
unit sarana air bersih, sekolah dan jembatan serta jalan.
Hal
itu disampaikan pada kegiatan masa reses Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Kabupaten (DPRK) Aceh Utara Tahun 2015, Saifullah, S.Sos, bertempat di Meunasah
desa itu, Kamis malam (26/2/2015).
Hadir
diantaranya, Anggota Komisi E DPRK Aceh Utara dari Partai Amanat Nasional
(PAN), Saifullah, S.Sos, Keuchik Idris serta jajaranya, serta tokoh masyarakat
lainnya.
“Ada
beberapa item yang sangat mendesak bagi masyarakat di sini diantaranya sarana
air bersih,” kata Keuchik Ule Gunong, Idris, saat menyampaikan aspirasinya pada
reses itu.
Gampong
Ule Gunong sangat membutuhkan sarana air bersih, sebab menurutnya selama ini
masyarakat sangat kesulitan mendapatkan air bersih. Terlebih ketika musim
kemarau melanda. Padahal, kata dia, gampong ini tidaklah jauh dari kota
kabupaten dan kantor Air Bersih PDAM. Namun, pihaknya mengaku tidak mengetahui alasan
mengapa bantuan sumur bor sulit didapat.
“Sudah
beberapa periode menyampaikan hal ini ke dewan, tapi sampai saat ini masih
nihil,” ujar dia.
Selain
air bersih, menurut Kaur Gampong Ule Gunong, Juliadi, masyarakat juga membutuhkan
pembangunan sebuah jembatan menuju usaha tani masyarakat. “Jembatan tersebut
sangat penting untuk akses petani menuju persawahan, seiring wacana peningkatan
ketahanan pangan yang digagas Presiden Jokowi. Kalau tidak segera dibangun
tentunya progam swasembada pangan tidak berjalan,” tukasnya.
Sementara
itu, Fandi D (33), mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) mengatakan dengan
polos ingin menyekolahkan anak-anaknya sampai ke jenjang sekolah menengah atas.
Akan tetapi, keinginannya itu dirasa mustahil sebab di gampongnya tidak
tersedia SMA.
“Sekolah
TK, SD dan SMP sudah ada, oleh karena itu kami minta dibangun lagi SMA agar
kami mampu menyekolahkan anak. Saya orang miskin, tak mampu menyekolahkan anak
ke luar,” ujar mantan GAM ini.
Menanggapi
ini, Anggota Komisi E DPRK Aceh Utara, Saifullah, S.Sos, mengapresiasi semua
keluhan yang disampaikan masyarakat kepadanya. Pada kesempatan itu dirinya
berjanji akan menampung persoalan yang dihadapi masyarakat dan nantinya akan
disampaikan pada sidang di DPR.
“Mudah-mudahan
semua yang dikeluhkan nantinya dapat terealisasi,” katanya. [01]