-->

ASNLF: Jangan Heran Aceh Krisis Pemimpin

05 Februari, 2015, 07.16 WIB Last Updated 2015-02-05T06:24:17Z
BANDA ACEH - Subtansi Maulid adalah memuliakan hari lahir Nabi Muhammad SAW. Menurut sejarah Maulid Nabi pertama dicetuskan oleh Abu Said Al Qakburi, seorang Gubernur Irbil di Irak pada masa Sultan Salahuddin Al Ayyubi (1138-1193). Dan ada juga yang mengatakan, bahwa Maulid adalah ide dari Sultan Salahuddin Al Ayyubi sendiri.

Sedangkan tujuan dari diselenggarakan Maulid adalah untuk membangkitkan rasa cinta kepada Nabi dan semangat perjuangan kaum muslimin saat itu yang sedang menghadapi Perang Salib  melawan pasukan Kristen Eropa yang ingin merebut Kota Yerusalem dan kota-kota lainnya.


Menurut catatan sejarah Aceh, kenduri Maulid pertama kali diadakan pada masa Sultan Alaidin Ali Mughayatsyah (1514-1530 M) saat beliau mendirikan Kerajaan Aceh pada hari 12 Rabiul awal tahun 913 H.
 
Hal tersebut disampaikan Tgk. Agam, Koordinator Acheh-Sumatra National Liberation Front (ASNLF) wilayah Aceh, melalui pers rilisnya kepada lintasatjeh.com, saat menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Rabu (4/2), yang dipusatkan di daerah Pasee, Aceh Utara.
 
Tgk. Agam mengungkapkan bahwa momentum Maulid Nabi harus mampu membangkitkan semangat pejuang Aceh Merdeka untuk mengulangi kembali  catatan sejarah kita, sejarah Aceh yang sebenarnya seperti sediakala, merdeka dan berdaulat
 
"ASNLF/AM sudah banyak mengingatkan, bahwa persoalan Aceh hari ini cukup rumit dalam segala hal. Tak mungkin bisa diselesaikan bila tak tahu persoalannya. Padahal inti persoalan Aceh adalah penjajahan RI di Aceh. Karena sudah lama dijajah, karena sudah sering ditipu. kita tak merasakan apa-apa lagi, seakan-akan seperti itu. Sampai cara hidup dan perilaku penjajah kita tiru bulat-bulat. Kita tidak tahu kerusakan yang kita biarkan hari ini akan ditanggung oleh anak cucu hingga sepanjang masa," sebutnya.
 
Dalam perjuangan kemerdekaan, sambung Tgk Agam, sangat banyak pemimpin-pemimpin Aceh atau pemimpin yang dikhianati. Jadi jangan heran, bila sekarang bangsa Aceh krisis pemimpin.


"Tapi kita jangan gundah, calon-calon pemimpin itu bisa disiapkan. Bila kita mencetak dan merawatnya, insya Allah akan ada hasilnya. Tetapi bila tidak kita hiraukan, jangan berharap akan lahir orang yang akan menyelamatkan bangsa Aceh," Tgk. Agam mengingatkan.

"Alhamdulilah, kita masih ada beberapa orang yang masih setia dan mau berpegang teguh pada cita-cita mulia ini. Insya Allah dengan niat yang tulus perjuangan kemerdekaan Aceh kita doakan kepada sang pencipta supaya perjuangan suci orang-orang terdahulu ini cepat berhasil," demikian pungkas Koordinator ASNLF. [Red]


Komentar

Tampilkan

Terkini