ACEH BESAR - Dewan Pengurus Daerah Persatuan Pewarta Warga Indonesia (DPD PPWI) Provinsi Aceh Periode 2015-2020, secara resmi sudah terbentuk dan mendapatkan Surat Keputusan dari DPN PPWI, Minggu (25/1/2015).
Menindaklanjuti hal tersebut, pengurus yang sudah di SK-kan menggelar rapat perdana di Kantor Sekretariat DPD PPWI Provinsi Aceh, tepatnya di Jl. Soekarno Hatta No.15 Lambaro, Aceh Besar.
Acara tersebut dihadiri Ketua Harian T. Rasyidin didampingi Wakil Ketua H. Firmansyah, H. Abdullah Madyah, Moch. Zaini, SE serta pengurus dan anggota biro PPWI.
T. Rasyidin selaku Ketua Harian mewakili Ketua Umum DPD PPWI Aceh, Prof. Dr. Samsul Rizal, M. Eng mengatakan, meskipun mandat sudah diserahkan kepada pengurus namun diharapkan agar pemegang mandat tetap mengayomi PPWI Aceh dan tetap terjalin persaudaraan.
"Tali silaturahim yang sudah terjalin hendaknya tetap terpelihara," pintanya seraya mengatakan agar PPWI Aceh bisa memberi warna dalam pembangunan untuk mencerdaskan dan mempersatukan karena seluruh anggota berasal dari berbagai profesi, keahlian dan latar belakang pendidikan serta sosial ekonomi yang berbeda.
"Kita harap pelantikan akan segera dilaksanakan, mohon dukungan dari seluruh pengurus dan anggota. Dengan demikian, kiprah PPWI Aceh kedepan akan semakin nyata dalam memberikan informasi untuk berkontribusi bagi pembangunan Aceh," ujar T. Rasyidin.
Sementara itu, Ari Muzakki sebagai pemegang mandat PPWI, dalam kesempatan tersebut, mengatakan bahwa dengan diterimanya SK Pengurus DPD PPWI Provinsi Aceh Periode 2015-2020, otomatis segala tugas, wewenang, tanggung jawab dan segala hal yang berkaitan dengan PPWI Aceh diserahkan kepada pengurus DPD PPWI Aceh.
Selanjutnya, pemegang mandat juga menyampaikan pesan dari Ketua DPN PPWI bahwa DPD dan DPC PPWI untuk membuat program dan jadwal rencana kerja Tahun 2015.
"Dari hasil diskusi antara Ketua DPN dengan Ketua DPD, program PPWI Aceh kedepan antara lain, diklat jurnalistik bagi siswa/mahasiswa dalam rangka antisipasi kerawanan sosial, kenakalan remaja, tawuran dan narkoba. Kemudian pelatihan ketrampilan seni batu mulia (giok) bagi mantan kombatan, pengelolaan dan pengolahan sampah lingkungan serta bimbel GLECT, dll," demikian kutipnya.
"Kita juga akan buat program untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas kerja pemuda Aceh, dalam bidang mengolah batu-batuan di Aceh menjadi barang kerajinan, souvenier (cincin, gelang, kalung, hiasan dinding, hiasan meja, peralatan dapur, cinderamata besar seperti miniatur kuda, gajah, burung, ikan, dll yang bahan bakunya batu-batuan tersedia melimpah di Aceh," pungkas Ari meneruskan pesan Ketua DPN PPWI Bapak Wilson Lalengke. [ar]