LHOKSUKON – Mahasiswa
Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh Utara berharap besar kepada pihak
Kepolisian dalam hal Ini Kapolres Aceh Utara, untuk menggungkap kasus kejahatan
yang terjadi di Aceh Utara.
Demikian disampaikan Juliadi,
mahasiswa Unimal Aceh Utara, kepada lintasatjeh.com, Kamis (22/1), menanggapi kasus
penculikan terhadap M. Yani, salah seorang keungan di PT Salina Bersama oleh
komplotan bersenjata api.
“Jelas kejadian tersebut
membuat masyarakat Paya Bakong resah, kami sebagai pemuda Paya Bakong tidak mau
pembangunan proyek waduk terhenti karena tindakan komplotan yang tidak
bertanggung jawab di daerah kami, mengingat pembangunan bendungan waduk
bersifat urgen,” tandas Juliadi.
Seperti kita tahu bersama,
Juliadi mengingatkan, baru-baru ini Aceh Utara dilanda banjir besar maka dari
itu dirinya merasa kehadiran waduk itu bisa mencegah banjir tahunan di daerah Aceh
Utara terutama kecamatan Paya bakong dan menjadi sumber air bagi petani, jika
pembangunan waduk terhenti sungguh disayangkan dan masyarakat sangat sedih.
“Maka dari itu kami meminta
kepolisian untuk secepatnya menangkap pelaku dan apa motifnya, karna daerah
Paya Bakong bukan kali ini saja terjadi penculikan,” ucapnya menambahkan.
Penculikan juga menimpa
Darmuni, yang hilang sejak 14 Maret 2014 lalu dari kader Partai Nasional Aceh
(PNA) asal Desa Peureupok, Kecamatan Paya Bakong yang sampai hari ini belum
terungkap bahkan jika pun sudah mininggal jasatnya belum ditemukan.
“Maka dari itu kami berharap
segera terungkap teka-teki penculikan selama ini yang meresahkan masyarakat di
kecamatan Paya Bakong,” pungkas mahasiswa Fisip Unimal. [01]