Ilustrasi |
LHOKSUKON - Warga sekaligus Pedagang di Pusat Kota Lhoksukon,
Aceh Utara, meminta Pemerintah setempat untuk segera menertibkan orang gila
(orgil) yang kerap berkeliaran di pusat kota.
Hal
ini justeru membuat warga semakin resah dan khawatir. Selain itu, mereka
(orgil-red) juga menganggu pemandangan dan ketertiban umum
Meskipun
ulah mereka (orgil-red) tidak terlihat secara langsung, namun kerap terlihat
ditempat-tempat sampah dan kemudian masuk ke pertokoan dengan aroma tak sedap
untuk minta makanan dan rokok.
Ada
juga yang duduk melamun di depan pertokoan. Warga maupun pedagang tak berani
mengusir para orgil tersebut. Hal inilah yang membuat warga resah.
“Pemerintah seharusnya
menangani persoalan ini. Keberadaan para orgil ini jelas-jelas sangat menganggu
kami. Bahkan tak jarang dari para orgil yang nyaris mengamuk jika tidak
diberikan rokok ataupun makanan,” kata Husaini (29),
pedagang toko di Lhoksukon, Selasa (20/1/2015).
Berkaitan
hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, dr. Effendi, mengatakan, untuk
wilayah Aceh Utara tidak ada tempat untuk penampungan pengidap penyakit jiwa.
Pihaknya
hanya melakukan penanganan dengan cara dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Zainal
Abidin Banda Aceh. Itupun harus melalui persetujuan dari keluarga pasien
penyakit jiwa.
“Aceh Utara tidak ada
tempat penampungan penyakit jiwa. Kita hanya melakukan penanganan dengan cara
rujuk pasien ke RSJ Banda Aceh atas persetujuan dari keluarga pasien,”
jelas dr. Effendi kepada lintasatjeh.com.