LHOKSUKON – Sejak ditandatangani perjanjian damai antara RI-GAM,
15 Desember 2005 silam, masih banyak para mantan kombatan Gerakan Aceh
Merdeka (GAM) khususnya di wilayah Pase yang hidupnya memprihatinkan.
Demikian
dikatakan Ketua Komite Peralihan Aceh dan Partai Aceh (KPA-PA) Wilayah Pasee,
Tgk Zulkarnaini, kepada lintasatjeh.com, Sabtu (23/1).
“Saat
ini kita tidak berbicara persen lagi, namun kondisi ekonomi mereka memang
rata-rata sangat memprihatinkan, dan jauh dari sejahtera,” ucap pria yang akrab disapa Tgk Ni.
Padahal,
mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebelum masa jabatannya berakhir berjanji akan menuntaskan
butir-butir MoU Helsinki. Jika butir-butir MoU Helsinki sudah diimplementasikan
menurut Tgk Ni, saat ini para mantan kombatan GAM sudah dipastikan sejahtera.
“Kita
sangat menyayangkan sikap pemerintah Republik Indonesia di Jakarta yang seakan
mengabaikan butir-butir MoU,” Tgk Ni menambahkan.
Presiden
SBY, kata Tgk Ni, seakan ingkar janji terhadap perjanjian yang telah disepakati
di Finlandia, 15 Desember 2005 silam. Untuk itu, kepada pemerintah saat ini
diminta untuk segera mengimplementasikan butir-butir MoU agar masa depan Aceh
lebih baik.
“Kami
khawatir jika ini biarkan berlarut-larut, dikhawatirkan kondisi Aceh semakin
terpuruk,” pungkasnya. [01]