-->

Pasca Damai, Ekonomi Mantan Kombatan GAM Kian Memprihatinkan

24 Januari, 2015, 21.25 WIB Last Updated 2015-01-24T14:25:51Z
LHOKSUKON – Sejak ditandatangani perjanjian damai antara RI-GAM, 15 Desember 2005 silam, masih banyak para mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) khususnya di wilayah Pase yang hidupnya memprihatinkan.

Demikian dikatakan Ketua Komite Peralihan Aceh dan Partai Aceh (KPA-PA) Wilayah Pasee, Tgk Zulkarnaini, kepada lintasatjeh.com, Sabtu (23/1).

“Saat ini kita tidak berbicara persen lagi, namun kondisi ekonomi mereka memang rata-rata sangat memprihatinkan, dan jauh dari sejahtera,” ucap pria yang akrab disapa Tgk Ni.

Padahal, mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebelum masa jabatannya berakhir berjanji akan menuntaskan butir-butir MoU Helsinki. Jika butir-butir MoU Helsinki sudah diimplementasikan menurut Tgk Ni, saat ini para mantan kombatan GAM sudah dipastikan sejahtera.

“Kita sangat menyayangkan sikap pemerintah Republik Indonesia di Jakarta yang seakan mengabaikan butir-butir MoU,” Tgk Ni menambahkan.

Presiden SBY, kata Tgk Ni, seakan ingkar janji terhadap perjanjian yang telah disepakati di Finlandia, 15 Desember 2005 silam. Untuk itu, kepada pemerintah saat ini diminta untuk segera mengimplementasikan butir-butir MoU agar masa depan Aceh lebih baik.

“Kami khawatir jika ini biarkan berlarut-larut, dikhawatirkan kondisi Aceh semakin terpuruk,” pungkasnya. [01]
Komentar

Tampilkan

Terkini