LHOKSUKON – Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara kembali
dilanda musibah banjir. Banjir kali ini akibat hujan intensitas hujan yang
mengguyur Sanka Kabupaten Bener Meriah hingga mengakibatkan meluapnya sungai
Krueng Keureuto.
Berdasarkan
data yang diperoleh dari Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Matangkuli,
terdapat 19 gampong (desa-red) yang terendam banjir yaitu, Gampong Mee, Baro,
Parang Sikureng, Tanjong Tgk Ali, Blang, Punti, Hagu, Meuria, Alu Tho, Tumpok
Barat, Aleu Entok, Tanjong Tgk Kari, Teungoh Seuleumak, Lawang, Siren, Tanjong
Haji Muda, Beuringen, Cebreuk, dan Pante Pirak.
“Ketinggian
air rata-rata mencapai 60 centimeter,” kata Camat Matangkuli, T. Azwar, SE,
yang dikonfirmasi lintasatjeh.com, di ruang kerjanya, Rabu (14/1).
Dalam
sebulan terakhir, masih kata Azwar, sudah 20 kali kecamatan Matangkuli dilanda
musibah banjir. Menurutnya, banjir yang terjadi hari ini (Rabu-red) masih
terbilang dalam kategori biasa, sebab gampong ini memang sudah menjadi langganan
banjir bila musim penghujan tiba baik hujan local maupun banjir kiriman.
Dia
menyebutkan, ada gampong yang paling parah terjadi di gampong Alue Tho, Hagu,
Tumpok Barat, Tanjong Haji Muda, dan Lawang. Namun hingga saat ini belum ada
yang mengungsi.
Pun
begitu, pihaknya mengharapkan pemerintah agar segera menyelesaikan pembangunan
waduk, serta menormalisasikan aliran air sungai dan membangun tanggul agar
musibah banjir dapat terminimalisir.
Pantauan
di lokasi, sebagian warga sudah mulai mengungsi ke tempat yang aman. Namun sampai
saat ini belum ada bantuan dari pemerintah setempat.
Menanggapi
hal ini, Kepala Dinas Sosial Aceh Utara, Drs Jailani, mengatakan pihaknya telah
menurunkan tim ke lokasi banjir untuk memantau kondisi masyarakat setempat.
Pihaknya mengaku akan menyalurkan bantuan bila nanti ada warga yang mengungsi. [01]