ilustrasi |
LHOKSUKON
- Kemarau mulai datang, warga di Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara pun mulai
resah. Pemerintah setempat diminta untuk dapat menanggulangi persoalan tahunan
ini. Pemerintah diminta untuk dapat menyalurkan air bersih ke masing-masing
desa di kecamatan tersebut yang mengalami kekeringan.
Desa
Alue Drien misalnya, warga disana mulai mencari sumber air yang masih tersisa
untuk dipergunakan seperlunya. Lantas, air yang didapat pun justeru berbabu
amis dan kotor. Namun, sebagian warga juga ada yang membeli air ke
tempat-tempat doorsmear. Untuk satu jerigen ukuran 40 liter, warga merogoh
koceh senilai seribu rupiah.
“Kemarau mulai kita
rasakan lagi seperti tahun sebelumnya. Kita terpaksa membeli air di doorsmear
dengan harga seribu rupiah perjerigen. Itupun mesti menunggu beberapa jam
karena harus antri. Tak hanya itu, warga juga ada yang berjalan kaki untuk
mencari sumber air dihutan,” kata Geuchik Alue
Drien, Anwar S, Kamis (29/1/2015).
Sementara
Kepala Kantor Kecamatan (Camat) Cot Girek, Usman S.sos mengatakan bahwa
pihaknya sedang berupaya untuk mengatasi persoalan tersebut. Kekeringan di Cot
Girek kata dia kerap dirasakan warga setiap tahunnya.
“Sedang kita upayakan
penanggulangan masalah kekeringan di Cot Girek ini. Sementara waduk yang ada dikecamatan
ini belum dapat difungsikan karena belum dipasok aliran listrik. Sehingga
ketersediaan di waduh tersebut belum dijalankan. Yang jelas kita tetap upayakan
sedini mungkin masalah kekeringan ini,” kata Usman ketika
ditanyai lintasatjeh.com. [rul]