LHOKSUKON - Menanggapi maraknya pengguna narkoba di Aceh sudah
sangat ideal di wilayah ini didirikan Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO),
hal ini mengingat sudah banyak anak-anak di Aceh yang terpengaruh dan rusak
akibat dari penyalahgunaan narkoba baik jenis ganja ataupun sabu.
“Kami
berharap pemerintah segera menggangarkan anggaran untuk pembangunan RSKO di
Aceh,” demikian dikatakan Manager Advokasi dan Hukum LSM Kemilau Cahaya Bangsa
Indonesia, Hidayatul Akbar, SH, kepada lintasatjeh.com, Rabu (28/1).
Selama
ini, kata dia, pecandu narkoba berat di Aceh masih dirujuk ke RSKO di Bogor
atas rekomendasi Badan Narkotika Nasional (BNN) dan pihak keluarga yang
memintakannya ke Polda Aceh.
Kapolda
Aceh juga pernah mengatakan bahwa Aceh telah menjadi daerah transit narkoba,
tentu banyaknya korban yang harus direhabilitasi, di Aceh tidak ada RSKO, yang
ada di Bogor, BNN merekomendasikan keluarga, meminta untuk direhabilitasi ke Polda
Aceh dan dirujuk ke RSKO di Bogor.
LSM
KCBI, sangat menyayangkan masih maraknya penyalahgunaan narkoba di Aceh yang
notabenenya adalah daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai syariat Islam, ini
merupakan tanggungjawab Pemerintah Aceh dan seluruh elemen aparat penegak hukum
untuk serius memberantas peredaran narkoba di Aceh.
“Kami
berharap tidak ada tebang pilih dalam pemberantasan kasus narkoba,” tandas
Hidayat.
Bahkan,
imbuhnya, hari ini korban penyalah-gunaan narkoba sudah masuk ke jenjang anak
di bawah umur yang diprediksikan akan menjadi generasi penerus bagi bangsa ini.
[01]