BANDA ACEH - Menanggapi pemberitaan terkait dosen membawa mahasiswa
ke gereja, Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh mengajak seluruh “aneuk
nanggroe” alumni luar negeri untuk bermuhasabah dan senantiasa
berdakwah dengan hikmah dan mauidhah hasanah dengan nilai dan norma yang baik
sesuai kepakaran masing-masing.
“Mari
kita saling mengingatkan dalam kebaikan. Sadarilah kita sebagai aneuk nanggroe
yang sudah ditanamkan dasar keislaman sebelum hal-hal yang lain,” ujar
H.M.Fadhil Rahmi, Lc, Ketua IKAT Aceh sembari menyanyangkan metode pendidikan
yang diinisiasi oleh dosen tersebut. “Sangat tidak patut,
jauh dari nilai islam dan local wisdom (kearifan lokal) keacehan. Idealnya,
nilai-nilai tersebut harus tertanam pada setiap “aneuk
nanggroe” dalam mengembangkan keilmuan diberbagai bidang dan
dimanapun dia menuntut ilmu,” tambah Fadhil, Rabu (7/1).
Kepada
masyarakat luas, IKAT Aceh juga mengharapkan agar senantiasa menjaga setiap
perkataan dan prilaku. Jangan sampai terjerumus kepada tindakan yang tidak syar’i
baik dalam berkata maupun tindakan. Sebagai Negara hukum, serahkan kepada yang
berwenang untuk menangani persoalan ini. ”Sangat wajar emosional,
namun hendaknya tidak harus mengeluarkan kata-kata yang jauh dari nilai syar’i
apalagi sampai merencanakan tindakan anarkistis yang tidak sesuai dengan nilai
agama,” pungkas Fadhil
Kepada
pemerintah (ulama dan umara) dan terutama pihak kampus untuk segera menyiapkan
langkah-langkah antisipatif terhadap kemungkinan terjadi kembali
prilaku-prilaku yang “menyimpang” dari para dosen
maupun mahaiswanya. IKAT juga memandang bahwa pernyataan maupun tindak tanduk
serta prilaku ‘menyimpang’ tersebut tidak
menggambarkan dan mewakili alumni luar negeri secara umum, khususnya alumni
Australia. “Info yang saya dapat, teman-teman alumni sang dosen
juga mengecam hal tersebut,” kata Fadhil.
Selanjutnya,
IKAT juga berharap kepada lembaga advokasi HAM/Gender untuk tidak melihat kasus
ini sebagai hal yang negatif belaka, namun ini adalah bentuk reaksi dan respon
kolektif masyarakat Aceh dalam mempertahankan eksistensi dan identitas
keislamannya. “Mari kita sama-sama mengambil hikmah dari kejadian
ini,”katanya. [Rilis]