-->

Ini Cara Mengenali Bakat Anak

12 Januari, 2015, 18.52 WIB Last Updated 2015-01-12T15:49:20Z
Ketika Anda sudah mengetahui bakat anak, tugas mengembangkan kecerdasan si kecil menjadi lebih mudah. Namun sebelum mengetahui bakat si kecil Anda perlu melakukan pengamatan. Inilah 5 cara menyingkap kecerdasan alami anak.

Perhatikan saat dia bermain. Apakah anak Anda menyukai permainan kelompok atau senang bermain sendiri ? Apakah dia lebih sering berlarian atau duduk manis ? Apa yang pertama kali menarik perhatiannya: menggambar, bermain komputer, atau sepeda ? Mengamati pilihan-pilihan anak akan memberi Anda petunjuk seputar bakat anak.

Beri pilihan sesungguhnya. Ketika Anda ingin si kecil punya apresiasi terhadap musik, Anda akan mendaftarkan dia ke kelas piano atau tempat les vokal. Namun benarkah di situ letak minat dan keterampilannya ? Bagaimana jika dia lebih suka menggebuk drum ? Atau justru bermain sepakbola ? Orang tua perlu memahami bahwa anak akan menjadi dirinya sendiri, seberapapun keras usaha Anda mengarahkannya. Kuncinya adalah membiarkan anak mengeksplorasi aneka kegiatan dan Anda bisa lihat aktivitas apa yang paling dia sukai. Jika Anda pikir si kecil suka musik, silakan daftarkan dia ke kelas piano. Tapi katakan jika dia tidak menikmati pelajaran piano, dia boleh pindah ke alat music lain.

Beri kesempatan untuk eksplorasi minatnya. Mungkin bagi Anda bermain video games hanyalah kegiatan yang buang waktu. Tapi jika anak sangat menyukai grafis, animasi, dongeng, atau strategi, aktivitas tersebut bisa membangkitkan talenta terpendamnya. Ajaklah anak melakukan berbagai macam aktivitas lalu amati aktivitas apa yang dia paling nikmati. Bisa jadi disitulah letak bakat alaminya.

Beri kebebasan berekspresi. Jika sepulang sekolah anak mengeluarkan buku catatan dan mulai menulis cerita pendek karena dia menyukainya, mungkin Anda akan sangat bahagia. Tapi bagaimana jika dia duduk dan menggambar kartun ? Atau menjawab teka-teki silang ? Bagaimanapun, itulah cara anak mengekspresikan diri. Jika anak merasa dibatasi, bukan mustahil dia akan berhenti mengekspresikan dirinya melalui cara-cara kreatif.

Berikan fasilitas dan pendampingan yang dibutuhkan anak. Tugas orang tua sebenarnya bukan mengajarkan tetapi mendampingi anak agar dia dapat menemukan minatnya sendiri. Fasilitas tidak harus berupa kursus atau les tertentu, tapi bisa berupa dukungan untuk melakukan atau mengeksplorasi minatnya. [ParentsIndonesia]
Komentar

Tampilkan

Terkini