-->

GRAM: Koperasi yang Tidak Mampu Mensejahterakan Rakyat Lebih Baik "Black List"

12 Januari, 2015, 16.30 WIB Last Updated 2015-01-12T09:30:22Z
LHOKSUKON Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Rakyat Aceh Membangun (GRAM), mengkritisi peran koperasi yang ada di Indonesia yang dinilai belum mampu menjadi soko guru perekonomian masyarakat.

“Hingga saat ini koperasi belum bisa menjadi soko guru perekonomian Indonesia dan hanya bersifat pelengkap dalam percaturan bisnis nasional, demikian disampaikan Direktur LSM GRAM, Muhammad Azhar, A.Md, Senin (12/1).

Dia mengatakan, meskipun konsep koperasi sudah bagus dan sudah muncul di pasal 33 ayat 3 UUD 1945, namun dalam kenyataannya konsep koperasi itu hanya sering muncul sebagai wacana.

Sehingga koperasi sering terdengar seperti cerita ideal tentang negeri di awan yang penuh mimpi tinggi sekali sehingga sering tak terjangkau. Selain itu, para pengurus koperasi di Indonesia juga ternyata belum menyandang reputasi yang baik. Bahkan koperasi sering dikenal sebagai ajang baku hantam bagi yang bermimpi meraih kekuasaan lebih tinggi. Tentunya dengan memanfaatkan suara terbanyak dari anggota.

Hal ini sebagaimana hasil amatannya di beberapa tempat bahwa, masih banyak banyak koperasi yang manajemennya masih buruk. Seperti di koperasi Gampong Buket Hagu, Kecamatan Lhoksukon, dan koperasi Alue Leuhop, para petani kebun sawit mengeluh, karena hasil panen sawit yang didapat semakin anjlok.

Menurut informasi petani setempat, hail panen petani dalam dua hektar lahan sawit dari bulan ke bulan semakin anjlok dari jutaan sampai puluhan ribu rupiah. Ini jelas-jelas pembunuhan petani, ucap Azhar.


Azhar meminta kepada dinas koperasi, untuk mendata koperasi-koperasi yang tidak berperan aktif dalam pembangunan ekonomi masyarakat. Dan memberi sanksi administrasi yang berat seperti mencabut izin usaha ataupun mem-black list koperasi itu. [01]
Komentar

Tampilkan

Terkini