Ilustrasi |
JAKARTA - Beredar broadcast dari Periwira di Markas Besar Kepolisian
Republik Indonesia (Mabes Polri), bahwa sehari setelah Komjen Budi Gunawan
ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, Rabu (14/1/2015), Kapolri Sutarman didampingi para pejabat
utama memberikan pengarahan kepada jajaran kepolisian di Rupatama Mabes Polri.
Satu
kalimat yang mengejutkan dikatakan Sutarman seperti ini. "Makanya, jangan berpolitik, tirulah saya. Untuk jadi
Kapolri, cukup didoakan anak-anak yatim aja," kata Sutarman.
Para
pejabat utama bintang 3 yang hadir disitu, terutama Kabareskrim Komjen Suhardi
Alius, terlihat tertawa mendengar Sutarman mengatakan seperti itu. Lalu mereka
terkejut, ternyata seluruh polisi yang mendengarkan pengarahan Sutarman,
bereaksi keras. Kapolri Sutarman disoraki,
“Huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu”.
Terus
menerus Sutarman
disoraki
seperti itu,
“Huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu”.
Semua
polisi yang mendengarkan pengarahan itu menyoraki Sutarman.
Sepertinya
Sutarman lalu tersadar, bahwa ia sudah mengatakan sesuatu yang keliru.
Lalu
Kapolri mengatakan lagi seperti ini. “Silahkan sekarang,
kalian mau marah sama saya, atau mau caci maki saya, ndak papa, silahkan.
”Sutarman makin
disoraki oleh bawahan-bawahannya.Bahkan polisi-polisi ada yang berteriak, "Lawan KPK. Lawan. Lawan."
Terdiamlah
Sutarman dan oknum jenderal bintang 3 yang awalnya sempat tertawa cengengesan
saat Sutarman mengecam pernyataan salah satu Anggota Komisi III bahwa Budi
Gunawan adalah orang yang ikut menyusun visi dan misi di bidang keamanan.Lalu,
satu polisi berbicara dengan lantang bahwa KPK sudah mempermalukan institusi
Polri dan yang sangat mengherankan mengapa Kapolri justru tidak membela
institusinya.
Terkejutlah
Sutarman bahwa ia sudah tak dikehendaki bawahan-bawahannya dalam acara
pengarahan itu. Polisi-Polisi sudah menganggap bahwa Sutarman sudah tak lagi
punya wibawa saat ia membiarkan institusi mereka dipermalukan oleh KPK.
Bayangkan,
seorang Kapolri sedang memberikan pengarahan di hadapan anak buah, tapi
ternyata polisi-polisi di level menengah ke bawah, termasuk para perwira
tinggi, tak nyaman dengan gaya Sutarman yang memilih untuk mengorbankan
institusi Kepolisian, demikian broadcas yang diterima Perwira di sumber Mabes
Polri belum ada jawab Sutarman mengenai hal ini. [06]