ACEH UTARA - Organisasi Acheh Sumatera Nasional Liberation Front/ Acheh Merdeka
(ASNLF/AM) mengelar upacara secara militer dalam rangka Milad Gerakan Aceh
Merdeka ke 38. Upacara berlangsung di salah satu desa di pedalamam
Kabupaten Aceh Utara, Kamis (04/12/2014).
Koordinator Acheh Sumatera Nasional
Liberation Front/ Acheh Merdeka (ASNLF/AM) dalam Nanggroe, Teuku Agam,
mempimpin upacara bendera secara militer, diikuti oleh puluhan
pasukan militer dan aktivis ASNLF di bawah komando tujuh Ulee Wilayah
atau Mualem pasukan.
Dalam upacara itu, dengan menggunakan
seragam militer Tentara Nasional Aceh (TNA),Teuku Agam membaca amanat
ketua Presidium ASNLF/AM, Teuku Arief Fadillah yang saat ini bermukim di
Jerman, tentang perjuangan bangsa Aceh bersama ASNLF/AM untuk bebas
dari negara Indonesia masih berlanjut.
Dalam siaran pers dari Koordinator
ASNLF, Teuku Agam kepada redaksi AtjehLINK disebutkan, upacara
berlangsung di bawah komando protokol, Ayah Rayeuk.
Secara
berturut-turut, acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qu’ran oleh
Abu Rimba, diikuti dengan pengibaran Bendera Bulan Bintang yang
dilaksanakan oleh angkatan mahasiswa dan Teungku dayah dengan iringan
kumandang azan oleh Abu Tapa. Selanjutnya pembacaan teks deklarasi Aceh
Merdeka oleh Abi Lamkalut, aktivis ASNLF perwakilan malaysia yang
sengaja hadir pada upacara itu sebagai bentuk dukungan aktivitas
pergerakan ASNLF di Aceh.
Usai pengibaran bendera Bintang Bulan, acara juga diisi dengan pidato/dakwah Aceh Merdeka yang disampaikan oleh Teungku Di Glee, yang juga bertindak selaku panglima pasukan Milad. Pada kesempatan itu, Ayah Glee menuturkan, perjuangan Aceh Merdehka belum selesai, walaupun ada kesepahaman damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang dikenal dengan MoU Helsinki.
“Kami dan generasi penerus bangsa Aceh ini masih sanggup memberikan perlawanan terhadap penjajahan Indonesia,” ucap Ayah Glee.
Usai pengibaran bendera Bintang Bulan, acara juga diisi dengan pidato/dakwah Aceh Merdeka yang disampaikan oleh Teungku Di Glee, yang juga bertindak selaku panglima pasukan Milad. Pada kesempatan itu, Ayah Glee menuturkan, perjuangan Aceh Merdehka belum selesai, walaupun ada kesepahaman damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang dikenal dengan MoU Helsinki.
“Kami dan generasi penerus bangsa Aceh ini masih sanggup memberikan perlawanan terhadap penjajahan Indonesia,” ucap Ayah Glee.
Acara diakhiri do’a yang dipimpin oleh
Tgk. Di Glee. Suasana isak tangis seluruh pasukan TNA dan warga yang
hadir tak terelakaan saat mengenang para syuhada dan panglima yang telah
syahid di medan perang selama Aceh melawan pemerintah Indonesia.
Sebelumnya diberitakan tentang Milad GAM yang dilaksanakan oleh kelompok bercadar. Baca disini http://www.lintasatjeh.com/2014/12/milad-gam-ke-38-kelompok-bercadar-gelar.html
(AtjehLINK)
(AtjehLINK)