LHOKSUKON - Distribusi pupuk di Kabupaten Aceh Utara tidak jelas, khususnya di Kecamatan Langkahan. Musim tanam padi, pupuk subsidi yang seharusnya disalurkan kepada petani di Kecamatan itu, malah diedarkan ke wilayah lain. Akibatnya, para petani sulit mendapatkan pupuk.
Informasi yang diterima media ini, Senin (13/12/2014) menyebutkan, ada oknum yang sengaja menyalahgunakan aturan pendistribusian pupuk di kecamatan itu, sehingga pupuk menjadi langka. "Kadang-kadang pupuk yang dibawa kesini (Langganan), puluhan ton dengan truk fuso. Malamnya dibongkar di kios, paginya sudah diangkut oleh distributor ke wilayah Aceh Timur. Jadi petani tidak dapat apa apa," begitu disampaikan Afdhal (34), salah seorang warga Langkahan, kepada lintasAtjeh.com, saat dimintai keterangan.
Menurut sumber lain dari Dinas Pertanian, Peternakan dan Holtikultura Aceh Utara menyebutkan, proses penyaluran pupuk mensubsidi ini ke suatu wilayah memang tidak mudah. "Itu disalurkan harus berdasarkan RDKK, kalau tidak maka orang dinas juga tidak bisa menyalurkan," kata Jamil, salah seorang petugas penyuluh pertanian saat ditemui wartawan.
Karena, kata dia, dalam Rencana Distribusi Kebutuhan Kecamatan (RDKK) pupuk, semua sudah terdata nama nama petani dan jumlah luas lahan. Menurutnya, jika penyaluran pupuk berdasarkan RDKK, maka pupuk tidak langka.
"Yang bermain adalah pedagang kios, kadang-kadang pemilik kios itu tidak punya RDKK. Itu dinas yang kena, kenapa bisa mendiskusikan pupuk ke kios yang tidak punya RDKK. Tapi rata rata yang bermain adalah orang kios dan distributornya," katanya. (Mal)
