-->

Pengrajin Giok Minta Pemerintah Aceh Suntikkan Dana Usaha

18 Desember, 2014, 15.35 WIB Last Updated 2014-12-18T09:06:06Z
BANDA ACEH - Seiring terkenalnya batu giok Aceh yang mendunia karena keindahannya, setidaknya batu giok telah membangkitkan perekonomian masyarakat Aceh. Hal ini terlihat dengan menjamurnya lapak-lapak pengasah batu maupun penjual batu bahan untuk cincin di hampir seluruh sudut-sudut Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.

"Omset pengrajin batu variatif, hampir semua pengrajin batu setiap harinya penuh. Bahkan antrian panjang dalam satu minggu bisa mencapai ratusan," demikian sebut Alfin salah satu pengasah batu "Bengkel Cincin" di daerah Lamteh, Banda Aceh, Kamis (18/12/2014).

Masih kata Alfin, kami buka kios baru satu bulan. Alhamdulillah, sudah banyak pengunjung baik yang asah batu maupun tempa gagang cincin.

"Satu hari minimal 20-30 mata cincin yang kami asah. Ongkosnya, 25.000-30.000 tergantung besar kecilnya batu yang diasah," sebut Alfin seraya menambahkan kalau batu giok sudah menjadi trend masyarakat Aceh yang patut dibanggakan.

Sementara itu, salah satu pengrajin gagang cincin dari bahan perak dan emas mengungkapkan kalau minat masyarakat Aceh terhadap batu giok sudah meningkatkan taraf hidup pengrajin batu.

"Kalau untuk sekarang ini lumayan penghasilannya, meskipun banyak kios pengrajin gagang cincin tapi peminat juga bertambah. Artinya omset kita di pasaran juga stabil bahkan meningkat apalagi kalau hasil kerja kita kualitasnya bagus," katanya.

Harapannya, kalau bisa Pemerintah Daerah bisa membantu modal untuk para pengusaha kecil. Karena bagaimanapun, para pengrajin batu dan pengrajin gagang cincin juga berperan dalam membawa nama Aceh atas mendunianya batu giok.

"Selama ini kami lihat sudah ada perhatian namun terbatas, seperti dibukanya pusat batu "Gems Stone" di Ulee Lheu. Tapi dengan minat masyarakat yang luar biasa, hendaknya Pemerintah Aceh bisa membantu para pengusaha kecil agar lebih maju," demikian Jefry diujung pembicaraannya.(ar)
Komentar

Tampilkan

Terkini