JAKARTA - Lippo Group kembali memberikan bantuan bagi mahasiswa
berprestasi (BMB) sebesar Rp 1,5 miliar untuk 10 perguruan tinggi negeri (PTN).
Kesepuluh PTN penerima BMB adalah Universitas Bengkulu, Universitas Lampung,
Universitas Palangka Raya, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Negeri
Jakarta (UNJ), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Kalimantan,
Politeknik Negeri Kupang, Universitas Negeri Makassar, dan Politeknik Negeri
Nusa Utara.
Chairman Lippo Group Mochtar
Riady mengatakan bantuan pendidikan dari Lippo Group adalah wujud komitmen
perusahaan dan keluarganya dalam pengembangan pendidikan. Baginya, pendidikan
akan menentukan nasib suatu bangsa.
"Ayah saya selalu
mengingatkan kepada saya bahwa suatu keluarga akan bisa besar, bisa makmur
sangat tergantung kepada pendidikan anak. Suatu perusahaan bisa berkembang
sangat tergantung manusia yang berkualitas. Suatu bangsa bisa menjadi jaya dari
pendidikan nasional," kata Mochtar saat penyerahan BMB di Gedung
Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa
(2/12).
Hadir dalam acara tersebut
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof Muhammad Nasir, CEO Lippo
Group James Riady, Direktur Berita Satu Media Holdings John Riady, Rektor
Universitas Pelita Harapan Jonathan Parapak, dan sejumlah komisaris Lippo Karawaci,
yaitu Soerjadi Soedirja, Adrianus Mooy, dan Sutiyoso.
Mochtar mengungkapkan komitmen
Lippo Group dalam pendidikan juga ditunjukkan melalui pembangunan sekolah dan
perguruan tinggi (PT). Sampai 2014, Lippo Group sudah mendirikan 30 Sekolah
Lentera Harapan, 10 Sekolah Dian Harapan, dan sejumlah Universitas Pelita
Harapan.
"Sekolah Lentera Harapan ada
di berbagai daerah terpencil. Ini sekolah free, zero biaya. Kita juga punya
lebih dari 10 Sekolah Dian Harapan, ini lebih baik sedikit dari SMU," kata
Mochtar.
Mochtar mengungkapkan Lippo Group
juga memandang penting riset, sebagaimana fokus pemerintah untuk menyatukan
pendidikan dan riset. Itulah sebabnya dilakukan pendirian Mochtar Riady
Institute for Nanotechnology.
Mochtar menambahkan pengelolaan
PT membutuhkan bussiness sense. Artinya, bukan untuk mencari uang, melainkan
untuk meningkatkan efisiensi PT. Mochtar pernah terpilih sebagai ketua Majelis
Wali Amanah Universitas Indonesia (UI) periode 2002-2007.
"Saat saya masuk UI hanya
ada catatan tapi tidak ada pembukuan. Saya set up enam bulan untuk pembukuan di
UI, dimulai dari FISIP. Setelah itu, pendapatan UI mulai meningkat. Dari Rp 240
miliar saat saya masuk UI menjadi Rp 800 miliar saat saya tinggalkan UI,"
ujarnya.
Investasi
Sementara itu, Menristekdikti M
Nasir mengatakan bantuan Lippo Group adalah investasi untuk membangun anak
bangsa ke depan. "Bantuan ini bisa dikembangkan terus-menerus. Karena
jumlah penduduk Indonesia yang mengenyam pendidikan tinggi baru 30
persen," ucap Nasir.
Sedangkan, Presiden Lippo Group
Theo L Sambuaga mengatakan BMB diberikan kepada mahasiswa berprestasi dengan
latar belakang keluarga kurang mampu secara ekonomi. Besarannya Rp 150 juta
untuk setiap PTN per tahun.
"Program-program corporate
social responsibility Lippo Group dilaksanakan dalam berbagai bidang kehidupan
secara berkesinambungan," kata Theo. (beritasatu)