JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menjawab situasi Partai
Golkar yang terbelah. Termasuk soal pembentukan Presidium Penyelamat Partai
Golkar.
Hal itu diutarakan Ical
dalam akun twitternya, @aburizalbakrie, Minggu (30/11). Ini bertepatan dengan
Munas Partai Golkar yang digelar hari ini di Bali.
Ical menjelaskan
keputusan penyelenggaraan Munas dari Januari 2015 menjadi 30 November 2014
adalah keputusan Rapimnas di Yogyakarta 17 November lalu. Itu bukan putusan
Ical.
"Sebagai ketum
saya sudah sampaikan di Rapimnas bahwa Pleno DPP memutuskan Munas Januari 2015.
Tapi Pleno Rapimnas punya pandangan berbeda. Rapimnas putuskan Munas dipercepat
dengan alasan agenda besar nasional seperti Pileg, Pilpres, Pembentukan
Pimpinan MPR-DPR dan pembentukan Kabinet sudah selesai," jelas Ical.
Karena itu, kata Ical,
Rapimnas berpandangan tidak ada alasan lagi untuk menunda Munas. Para tokoh
Golkar yang kini mengatasnamakan diri sebagai Presidium Penyelamat Partai juga
hadir dalam Rapimnas.
"Mereka saat itu
juga tidak pernah menyatakan tidak setuju," paparnya.
Sebab setelah Rapimnas
Yogya dalam Rapat pleno DPP, Agung Laksono sebagai waketum ajak saya langgar
keputusan Rapimnas dan tetap selenggarakan Munas Januari 2015. Namun Ical
menolak karena taat dan loyal dengan partai.
"Jangan lupa,
mereka yang sekarang bersikeras agar Munas diselenggarakan Januari 2015 adalah
mereka yang sebelumnya ngotot minta Munas tahun 2014," jelas Ical lagi.
Dalam pernyataannya,
Ical juga membantah jika berambisi jadi ketum dengan menghalalkan segala cara,
termasuk mengubah aturan. Ical menjelaskan tidak mencalonkan diri sebagi ketum
lagi.
"Tapi semua DPD I
dan lebih dari 3/4 DPD II, juga 7 dari 10 ormas/sayap minta saya kembali pimpin
@Golkar5," jelasnya.
Sementara, tentang
Yoris yang berniat perbaiki Golkar Ical sambut positif. Namun harus dilakukan
dalam koridor dan tatacara partai, bukan adu kekuatan fisik atau dengan
kekerasan.
"Perlu diketahui
juga bahwa Yoris bukanlah fungsionaris DPP, karena itu dia tidak berhak masuk
dan mengikuti sidang pleno DPP. Yoris juga klaim bawa massa Angkatan Muda
Partai Golkar (AMPG). Padahal dia bukan lagi ketum AMPG. Sebab ketum saat ini
adalah @ahmadolikurnia," paparnya. (Jaringnews)